Selasa, 31 Agustus 2010

Lagi cari rumah dijual, ada buka bersama propertykita.com

Mencari rumah untuk hunian itu sulit-sulit mudah. Ingin yang sesuai lokasi namun terkadang harga tidak cocok dengan budget. Lalu juga butuh biaya yang banyak untuk survey satu per satu ke setiap lokasi hunian tersebut. Bisa dibayangkan cost yang keluar hanya untuk men-survey ??

Namun sekarang nggak perlu membuang waktu dan biaya, teknologi yang berkembang cepat membuat apapun menjadi mudah dan efisien. Ada media online khusus informasi dunia properti, berita terbaru mengenai perkembangan usaha properti sampai info seputar jual/beli/sewa properti. Bisa kita jadikan referensi untuk mencari sebuah hunian, nggak perlu menghabiskan biaya untuk kesana-kemari, cukup duduk sambil browsing dan telpon agen properti yang kita minati, untuk penjelasan lebih detail mengenai properti yang mereka iklankan.

Sempat beberapa kali mencoba mencari hunian melalui www.propertykita.com , disana banyak pilihan dan sangat mudah karena di halaman depan tersedia search enggine yang mempermudah kita untuk mencari properti sesuai dengan wilayah, spesifikasi, dan harga yang kita inginkan. Sangat membantu sekali untuk mendapatkan informasi mengenai rumah/apartemen/tanah/ruko yang di jual/beli/sewa.

Kebetulan jumat 27 Agustus kemaren kantor propertykita .com mengadakan acara buka bersama dengan para karyawannya, saya turut hadir di acara tersebut memenuhi undangan dari salah satu rekan yang kerja disana. Acaranya rame dan suasana yang terpancar sangat kekluargaan sekali, beruntung saya bisa melihat kantor media properti yang selalu saya gunakan jasanya untuk usaha properti saya.


 Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Toilet John Lennon pun Laku Dijual

LONDON - Memorabilia mantan personil The Beatles, John Lennon, terus diburu kolektor. Bahkan sampai toilet milik pelantun "Imagine" itu pun laku dijual.  Sebuah toilet milik John Lennon laku hingga 9500 pounds (sekitar Rp 130 juta) dalam sebuah lelang, kemarin. Bahkan menurut penyelenggara lelang, harga itu 10 kali lipat dari perkiraan.

Lennon yang tewas ditembak di New York pada 1980, memiliki sebuah rumah di Tittenhurst Park, Berkshire, di Inggris selatan, yang ditinggalinya dalam kurun waktu 1969 hingga 1971. Adapun toilet porselen berwarna putih bercorak biru yang dilelang itu adalah toilet yang diganti dari rumah Lennon tersebut.

Tukang bangunan bernama John Hancock yang membawa pulang toilet saat merenovasi kamar kecil rumah Lennon, di Tittenhurst Park, mengaku merawat baik-baik toilet itu. Berdasarkan buku katalog lelang, bukan kencing atau tinja lagi yang mampir ke toilet itu, tetapi bunga atau sesuatu yang berharga lainnya.

Media di Inggris melaporkan, John Hancock menyimpan toilet itu digudang selama 40 tahun, hingga akhirnya ia meninggal baru-baru ini dan toilet itu dikirim ke rumah lelang untuk dijual.

Toilet itu adalah salah satu memorabilia yang dilelang dalam acara Beatles Week Festival di Liverpool, kota asal The Beatles. Sebelumnya, perkiraan harga pra-lelang toilet itu hanya pada kisaran 750 hingga 1,000 pounds.

Panitia acara dari Beatles Shop di Liverpool, Anne-Marie Trace, mengatakan bahwa harga yang tinggi itu mengejutkan penyelengara lelang. "Saya kira ini item yang paling tidak biasa yang pernah kami lelang," ujar Anne seperti dikutip REUTERS.

Namun pihak penyelenggara tidak menyebutkan pembeli toilet John Lennon itu. Anna hanya menyebutkan bahwa toilet itu akan keluar dari Inggris.(ara/jpnn)

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Singapura perketat kredit properti

JAKARTA: Pemerintah Singapura memperketat aturan kredit properti di negara tersebut guna mencegah bubble aset akibat lonjakan harga yang telah melampaui data historisnya.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Singapura (MND) menyebutkan pemilik properti yang memiliki lebih dari satu kredit perumahan, untuk pembelian properti berikutnya, hanya dapat meminjam maksimal 70% dari nilai properti.

Sebelumnya, batasan maksimal adalah 80%. Untuk kategori yang sama, pembeli harus membayar 10% nilai properti dalam bentuk uang tunai, naik dari batasan minimal sebelumnya yang sebesar 5%. Pemerintah juga menaikkan periode kepemilikan properti yang dikenakan bea materai dari sebelumnya 1 tahun menjadi kurang dari 3 tahun.

“Aturan-aturan baru tersebut diberlakukan sejak 30 Agustus 2010 [kemarin]. Kami ingin mendorong kehati-hatian di antara pembeli properti,” tulis siaran pers MND yang dikutip Bisnis dari situs resminya, kemarin.

Tujuan pengetatan aturan kredit properti adalah untuk memastikan stabilitas dan keberlanjutan pasar properti Singapura. Kenaikan harga properti perumahan pribadi dalam 3 kuartal terakhir telah bergerak secara moderat. Akan tetapi, harga properti secara umum masih meningkat secara signifikan sebesar 11% pada semester I/2010 dan tingkat harga sekarang telah melebihi puncak historis pada kuartal II/1996.

Dengan pertimbangan ketidakpastian dalam ekonomi global, pasar properti juga dinilai rentan sehingga perlu diberikan aturan tambahan. Jika pertumbuhan ekonomi goyah dan pasar terkoreksi, pembeli properti dapat menghadapi kerugian modal, dengan implikasi pada kondisi keuangan mereka sendiri dan perekonomian Singapura secara keseluruhan.

Selain itu, suku bunga global yang rendah tidak akan bertahan selamanya dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat berimplikasi berat bagi pembeli yang memborong properti.

“Pasar properti Singapura akan mengalami bubble jika tren harga saat ini terus berlanjut,” kata Mah Bow Tan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Singapura, seperti dilansir Bloomberg.

Singapura mengikuti langkah Hong Kong dan China yang meluncurkan aturan-aturan baru untuk meredakan pasar properti di tengah kekhawatiran gelembung aset akibat lonjakan harga perumahan. Hong Kong telah mengumumkan akan memperketat aturan kredit perumahan dan meningkatkan suplai lahan, sedangkan China meningkatkan pembayaran uang muka dan suku bunga kredit perumahan bagi pembelian lebih dari satu properti. (luz)




[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Apersi: 3 Masalah dalam program 1000 menara

JAKARTA: Apersi mengidentifikasi tiga masalah mendasar yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah dalam pembangunan 1.000 menara rusunami dan rusunawa.

Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Fuad Zakaria mengatakan ketiga problem mendasar itu adalah berbagai regulasi perizinan, pola dan pencairan subsidi, serta penyesuaian harga jual baru.

Berdasarkan target awal pemerintah, program 1.000 menara ini harus dituntaskan pada 2011. Namun, program subsidi perumahan tidak berjalan mulus sehingga merugikan para pengembang.

Untuk menutupi kerugian tersebut, pengembang terpaksa menjual unit-unit rusunami berdasarkan harga pasar.

“Banyak sekali pengembang yang mengeluh. Celakanya, program ini seperti buah simalakama, tak diteruskan salah, diteruskan juga salah. Selain itu, Pemprov DKI juga tak punya perencanaan soal tataruang (zonasi) untuk rusunami sehingga para pengembang pasti berhadapan dengan perizinan. Ujung-ujungnya, tak diizinkan,” katanya kepada Bisnis hari ini.

Menurut Fuad, agar pembangunan 1.000 menara berjalan optimal, pemerintah perlu fokus menuntaskan tiga problem mendasar tersebut. “Kami siap untuk kembali duduk bersama mengevaluasi seluruh masalah untuk dipecahkan bersama-sama,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, jumlah menara yang sudah dibangun sejak 2007 baru mencapai 87 menara di 17 lokasi yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Batam, dan Surabaya. Adapun, jumlah unit yang tersedia sebanyak 40.000 unit.(jha)

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Korsel Keluarkan Kebijakan Tingkatkan Pasar Perumahan


 SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah untuk mengurangi pembatasan pada pinjaman hipotek (KPR) untuk melawan kemerosotan di pasar perumahan.

Berdasarkan program tersebut, diumumkan bersama oleh beberapa lembaga termasuk kementerian petanahan dan kementerian keuangan, pemerintah sementara akan memutar kembali beberapa pembatasan yang diperkenalkan pada pertengahan 2000 untuk membatasi melambungnya harga.

Pembatasan untuk beberapa peminjam akan dicabut sampai Maret mendatang, memberikan bank kekuatan untuk memutuskan berapa banyak yang bisa mereka pinjamkan kepada pembeli rumah.

Sebelumnya, peminjam dilarang dari mengambil pinjaman dengan pembayaran kembali tahunan senilai lebih dari 40 sampai 60 persen dari pendapatan mereka, tergantung pada lokasi dan harga properti.

Pembatasan ini akan dicabut bagi mereka yang tidak memiliki rumah atau pemilik satu rumah yang membeli properti bernilai kurang dari 900 juta won (752,193 dolar) di semua kawasan kecuali beberapa kabupaten yang terkenal untuk spekulasi, kementerian pertanahan
mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang tidak memiliki rumah atau pemilik satu rumah lebih dari 91 persen dari semua rumah tangga, sehingga semua dari mereka berpotensi akan mendapatkan keuntungan dari perubahan," kata Wakil Menteri Pertanaham Jung Chang-Soo kepada wartawan.

Jung mengatakan mengubah tujuan untuk menghidupkan kembali penjualan perumahan selama musim gugur dan musim semi mendatang, musim utama untuk bergerak.

Pemerintah mengatakan, juga akan memperpanjang keringanan berbagai pajakyang berhubungan dengan properti satu tahun lagi, dan memperluas program jaminan pinjaman bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Pihaknya akan menerbitkan obligasi senilai hingga tiga triliun won untuk pendanaan membantu pengembang kecil yang kesulitan mencari uang untuk membiayai proyek-proyek baru.

Seoul meluncurkan sebuah pajak properti dan pembatasan pinjaman hipotek pada pertengahan 2000 untuk membatasi lonjakan harga. Tetapi pasar perumahan telah ditempa oleh perlambatan ekonomi yang dimulai pada 2008. Lebih dari 110.000 rumah kosong pada akhir Juni, dan lebih dari 30 perusahaan pengembang runtuh antara Januari dan Mei tahun ini

Pembatasan ini akan dicabut bagi mereka yang tidak memiliki rumah atau pemilik satu rumah yang membeli properti bernilai kurang dari 900 juta won (752,193 dolar) di semua kawasan kecuali beberapa kabupaten yang terkenal untuk spekulasi

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Senin, 30 Agustus 2010

Hotel Terapung di Morotai Maluku Utara


TERNATE, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai mengusulkan pembangunan hotel terapung di daerah itu ke Bappenas sebagai salah satu solusi mengatasi keterbatasan sarana akomodasi di daerah itu terkait pelaksanaan Sail Morotai pada 2012.

”Pembangunan hotel terapung lebih dipilih oleh Pemkab Morotai, karena daerah itu merupakan kabupaten kepulauan, sehingga hotel seperti itu memungkinkan berpindah-pindah tempat sesuai keinginan para tamu.”-- Ismail

"Dalam Sail Morotai tersebut, Morotai akan dibanjiri tamu baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga pembangunan hotel terapung di Pulau Morotai dinilai sangat perlu," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Pulau Morotai, Ismail di Ternate.

Pembangunan hotel terapung lebih dipilih oleh Pemkab Morotai, karena daerah itu merupakan kabupaten kepulauan, sehingga hotel seperti itu memungkinkan berpindah-pindah tempat sesuai keinginan para tamu.

Selain itu, kata Ismail, adanya hotel seperti itu di Pulau Morotai akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke sana.

Pemkab Pulau Morotai mengusulkan pembangunan hotel terapung tersebut ke Bappenas, karena pemkab setempat tidak memiliki dana untuk membangunnya sendiri, sementara untuk mengharapkan keterlibatan investor tampaknya sulit. Pemkab Pulau Morotai mulai melakukan berbagai persiapan untuk menyongsong pelaksanaan Sail Morotai pada 2012 seperti segera membentuk panitia persiapan pelaksanaan Sail Morotai tingkat kabupaten.

Selain itu, mulai mengintensifkan pembangunan berbagai infrastruktur di Kota Daruba, Ibukota Pulau Morotai, yang sumber pendanaannya selain dari APBD Pulau Morotai, juga dari APBD Provinsi dan APBN.

Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn sebelumnya mengatakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Sail Morotai pada 2012 di Kabupaten Pulau Morotai sekitar Rp200 miliar yang sebagian besar di antaranya untuk pembangunan infrastruktur.

Infrastruktur yang akan dibangun tersebut di antaranya pelabuhan, bandara, jalan dan jembatan, rumah sakit dan listrik. Sebagian besar dana tersebut diupayakan dari pemerintah pusat.

Pelaksanaan Sail Morotai pada 2012 di Kabupaten Pulau Morotai telah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Malut dari Ternate ke Sofifi pada 4 Agustus 2010.

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Banyak Faktor Pengaruhi Besaran KPR


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) berada di kisaran 9,5 persen -12 persen. Penentuan besaran suku bunga KPR ini oleh setiap bank tergantung pada struktur biaya dana dan besaran net interest margin (NIM) yang ingin mereka peroleh.

Menurut Irman A. Zahiruddin, Direktur Konsumen Bank Tabungan Negara (BTN), bank tidak menerapkan keuntungan terlalu tinggi, terutama di KPR. "KPR lebih sensitif terhadap kenaikan bunga," kata Irman, Kamis (26/8).

Kepala Divisi Kredit Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI) Joice F. Rosandi menuturkan, saat menetapkan bunga, perbankan menghitung cost of money, overhead cost, dan NIM. Nah, saat ini bunga KPR jauh lebih baik. Maklum, nasabah makin jeli melihat pasar properti dan memilih bank yang menawarkan bunga rendah. "Jadi, bank tak akan menetapkan bunga asal-asalan," imbuh Joice.

General Manager Divisi Kredit Konsumen Bank BNI Diah Sulianto mengamini. Menurut dia, masyarakat bisa menerima bunga KPR saat ini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan nasabah dan KPR. "Di BNI KPR sudah tumbuh 22 persen, dari Rp 9,2 triliun per akhir 2009 menjadi Rp 11,2 triliun per Juni 2010," terang Diah. Adapun suku bunga KPR di BNI kini sekitar 10 persen -12 persen.

Perbankan belum berniat menurunkan bunga KPR dari tingkat saat ini. "Kalau dipaksakan, selain merusak pasar KPR, kredit perumahan bisa mengalami overheating atau pemanasan. Takutnya kredit malah lebih banyak mengalir sektor konsumsi ketimbang sektor riil," papar Joice.

Sebelum krisis moneter tahun 1997-1998, suku bunga KPR sempat di kisaran 7 persen per tahun. Tapi bank merasa, tingkat bunga serendah itu tak bisa diterapkan saat ini. Benar, suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI rate kini lumayan rendah, yakni 6,5%. Namun jangan lupa, bank juga harus memasukkan komponen inflasi dalam penentuan suku bunga.

Struktur permodalan
Direktur Konsumen BCA Henry Koenaefi menambahkan, hal lain yang menjadi pertimbangan dalam menentukan bunga KPR adalah permodalan. Soalnya, penyaluran kredit yang tinggi bisa menggerus rasio permodalan (CAR). "Saya pikir, bunga KPR saat ini sedang di posisi paling rendah," tutur Henry.

Tapi, perbankan memperkirakan, sampai akhir tahun bunga KPR akan meningkat. Ada tiga alasan yang mendasari hal itu. Pertama, bank ingin mengurangi kredit. Kedua, pembatasan dana atau NIM yang harus dicapai.

Ketiga, struktur biaya yang berbeda-beda. Ada bank yang bisa mencari dana murah dengan mudah, ada juga yang susah. "Jika biayanya mahal, tentu perbankan tidak bisa memberi kredit murah," kata Irman. (Andri Indradie/KONTAN)

"Masyarakat bisa menerima bunga KPR saat ini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan nasabah dan KPR. Di BNI, KPR sudah tumbuh 22 persen, dari Rp 9,2 triliun per akhir 2009 menjadi Rp 11,2 triliun per Juni 2010." -- Diah Sulianto

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Kecenderungan Inflasi Naik, Bank Coba Tahan Bunga KPR


JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), menurut hasil survei harga properti residensial Bank Indonesia (BI), masih tinggi. Survei juga menunjukkan, suku bunga KPR ideal bagi konsumen ada di kisaran 10 persen-12 persen.

Namun, pelaku perbankan menilai, dengan tren inflasi yang menanjak, tren suku bunga bakal mengikuti. "Ke depan, saya melihat suku bunga tidak ada kecenderungan menurun," kata Joice F Rosandi, Kepala Divisi Kredit Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Toh, menurut Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Irman A Zahiruddin, bank berusaha memberi bunga terbaik dengan mengutip net interest margin (NIM) yang masuk akal. "Ini yang paling efisien," katanya.

Cuma, dia mengingatkan, setiap bank memiliki beban biaya berbeda yang akan menentukan besaran bunga kredit. "Inflasi saja sudah sekitar 5 persen. Belum biaya lain seperti asuransi dan operasional. Jadi, bank-bank di Indonesia seperti tidak bisa mengelak dari cap bunga kredit tinggi," imbuhnya.

General Manager Divisi Kredit Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Diah Sulianto mengatakan, dengan memperhitungkan tingkat inflasi sekarang, suku bunga KPR kemungkinan naik sekitar 0,25 persen - 0,5 persen akibat kenaikan biaya dana. Tetapi, bank memilih mempertahankan bunga KPR mereka saat ini, dan menutup kenaikan bunga mengurangi keuntungannya.

Bahkan, ada bank yang bisa memberi bunga lebih kecil. Caranya, bekerja sama dengan pengembang yang memberi subsidi bunga. "Kalau bekerja sama dengan pengembang, bank bisa menurunkan bunga," cetus Diah.

Apalagi, tambah Irman, pengembang bisa memberi subsidi bunga sampai 2 persen. Nah, untuk bunga efektif di pasar, dia bilang, sudah ada yang menerapkan 9,5 persen dengan batas atas 11,5 persen -12 persen. Angka ini diperoleh dengan asumsi rata-rata bunga simpanan 7 persen. (Andri Indradie/Roy Franedya/KONTAN)

“Pelaku perbankan menilai, dengan tren inflasi yang menanjak, tren suku bunga bakal mengikuti. Ke depan, saya melihat suku bunga tidak ada kecenderungan menurun.” -- Joice F Rosandi

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Sempat Di indikasikan Membaik, Bisnis Properti Sekarang Lesu

suarasurabaya.net| Melesunya bisnis properti di semester pertama 2010, nampak pada turunnya rata-rata omset para pengusaha properti di Jatim. Demikian dikatakan RUDI SUDARTO Wakil Sekretaris DPD REI Jatim.

Kepada RULLY reporter Suara Surabaya, Jumat (27/08) RUDI mengatakan, dibanding semester pertama tahun lalu, rata-rata omset pengembang di Jatim turun 5-10%. RUDI merincikan, tren menurunnya suku bunga di 2010 ternyata tidak cukup membantu mendongkrak omset properti.

Yang paling merasakan lesunya pasar adalah pengembang RSH. Terutama dalam 2-3 bulan terakhir. RUDI menjelaskan 3 bulan terakhir, pasar RSH tiarap. Karena diwarnai tahun ajaran baru siswa sekolah, serta bulan ramadhan.

Kata RUDI, segmen yang mengarap RSH juga sedang ada masalah tersendatnya skema pembiayaan dalam regulasi baru Menteri Perumahan Rakyat. Berikut keterangan RUDI.

Namun di tengah lesunya semester satu, para pengembang sangat berharap di semester dua 2010 ini, tren kembali membaik. Sejumlah inovasi dalam strategi marketing terus dipacu lewat talkshow.

Sebagai contoh, hari ini REI Jatim menggelar talkshow yang mengundang sejumlah narasumber antara lain SIGIT MINTO WARDOYO dari Bank Tabungan Negara (BTN) dan YOSEF LUKITO (Ray White).(zee/ipg)

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pengembang Properti Masih Terkendala Ketidakpastian Hukum


Pengembang properti, khususnya perumahan untuk masyarakat, di Sumatra Utara sampai saat ini masih kerap menghadapi hambatan. Salah satunya ialah soal ketidakpastian hukum menyangkut kepemilikan lahan.

Menurut Setio Manarso, Calon Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), konflik lahan di Sumut sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan masih terjadi hingga kini.

“Kebanyakan disebabkan kepastian hukum tak jelas. Makanya, anggota REI dari Sumut sering mengeluhkan hal ini,” ucap Setio, didampingi Ketua DPD REI Sumut Rusmin Lawin, akhir pekan lalu.

Satio, yang merupakan Ketua DPD REI DKI Jakarta itu mengaku akan membahas persoalan konflik tanah dengan tim bentukannya, jika dirinya dipercaya memimpin REI pada pemilihan mendatang.

“Selain tentang lahan, pembiayaan merupakan hal penting bagi pengembang, dan selalu jadi persoalan,” tukasnya.

Saat ditanyakan tentang pembiayaan, dijelaskannya, hingga kini para pengembang tidak bisa memperkirakan berapa banyak dana di tangan pemerintah. Padahal, transparansi dibutuhkan pengembang guna mengkalkulasi berapa banyak yang bisa dibantu pemerintah, menyangkut perumahan masyarakat banyak.

“Makanya tanggal 31 Oktober ini, kita akan dipanggil presiden untuk membahas fasilitas liquiditas (FL-red), sehingga diharapkan menjadi jalan keluar bagi konsumen mendapatkan rumah dengan kemampuannya,” pungkas dia

[Sumber: Dari sini ]
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

BI: Indeks Harga Properti Residensial Naik

SEMARANG, KOMPAS.com — Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Semarang pada triwulan II tahun 2010 menunjukkan ada peningkatan indeks harga properti residensial (IHPR).

“Jika dilihat dari segi permintaan, semua tipe rumah mengalami peningkatan, dengan permintaan terbesar terjadi pada rumah tipe menengah.”
-- Ratna E Amiaty

"Secara triwulanan (quarter to quarter), IHPR meningkat 0,30 persen lebih tinggi dari triwulan I tahun 2010 yang tercatat sebesar 0,23 persen," kata Pemimpin BI Semarang, Ratna E Amiaty, di Semarang, Jumat (20/8/2010).

Ratna mengatakan, jika dilihat secara tahunan (year on year), IHPR mengalami kenaikan sebesar 0,95 persen atau melambat dibandingkan dengan peningkatan IHPR pada triwulan II tahun 2009 yang sebesar 1,10 persen.

Kenaikan harga yang terjadi pada triwulan II tahun 2010 terutama didorong oleh  kenaikan harga pada rumah tipe kecil (0,38 persen), diikuti oleh kenaikan harga pada rumah tipe menengah (0,34 persen) dan tipe rumah besar (0,19 persen).Kenaikan harga tanah, harga bahan bangunan atau material, dan tenaga kerja menjadi faktor pendorong terjadinya peningkatan harga ini.

Ratna menjelaskan, jika dilihat dari segi permintaan, semua tipe rumah mengalami peningkatan, dengan permintaan terbesar terjadi pada rumah tipe menengah. Perbaikan infrastruktur yang dilakukan para pengembang, seperti jalan, taman dan penyediaan fasilitas lainnya, serta model yang mengikuti selera konsumen merupakan daya tarik tersendiri untuk memiliki tipe rumah menengah.

Sejalan dengan peningkatan permintaan rumah, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bank umum pada triwulan II tahun 2010 juga masih mengalami peningkatan meskipun melambat (0,24 persen) dibandingkan kenaikan pada triwulan I tahun 2010 (0,39 persen). Pada triwulan III tahun 2010, IHPR diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, namun sedikit melambat dibandingkan IHPR pada triwulan II tahun 2010.

Melambatnya kenaikan IHPR lebih disebabkan karena keterbatasan lahan yang mengakibatkan kenaikan harga jual rumah dan persiapan menyambut Lebaran 2010, sehingga konsumen lebih memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Penyaluran KPR dan KTA Komersial Tetap Tumbuh

JAKARTA, KOMPAS.com -  Prospek penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KTA) komersial akan tetap tumbuh tahun ini. Buktinya, pada kuartal II - 2010 penyaluran KPR dan KTA tumbuh 20,22 persen dibanding kuartal I - 2010.

"Peningkatan KPR dan KTA yang signifikan ini didorong oleh kecenderungan turunnya suku bunga sehingga meningkatkan animo masyarakat untuk mengajukan pinjaman perumahan," tulis Bank Indonesia dalam Survei Properti Komersial Triwulan II 2010.

Angka pertumbuhan KPR dan KTA ini terbilang paling tinggi di antara kredit properti lainnya. BI menyebutkan, kredit properti lainnya, yaitu kredit konstruksi, naik 12,99 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan, kredit real estate justru turun 0,05 persen dari kuartal I - 2010.

Secara keseluruhan, penyaluran kredit properti pada kuartal II - 2010 mencapai Rp 230,8 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 14,98 persen dibanding kuartal I - 2010. Jika dihitung terhadap total penyaluran kredit perbankan yang mencapai Rp 1.589,7 triliun pada kuartal II - 2010, pangsa pasar kredit properti mencapai 14,52 persen.

Andalan perbankan
Menurut General Manager Divisi Kredit Konsumer Bank BNI Diah Sulianto, KPR dan KTA untuk sektor komersial menjadi salah satu andalan bank untuk menyalurkan kredit. "Sebab, pasarnya sangat jelas dan tingkat risikonya bisa diukur karena biasanya berasal dari orang yang mapan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Diah, nasabah di segmen KPR dan KPA komersial tidak sensitif terhadap suku bunga kredit. Pasalnya, mereka melakukan membeli properti komersial sebagai investasi. Apalagi, mereka kerap menyewakan kembali properti tersebut.

"Walaupun bunga kredit tinggi, hal ini bisa digantikan pendapatan dari penyewaan properti atau keuntungan waktu mereka menjual kembali," tuturnya.

Peningkatan KPR dan KTA yang signifikan ini didorong oleh kecenderungan turunnya suku bunga sehingga meningkatkan animo masyarakat untuk mengajukan pinjaman perumahan

Per Juni 2010, total penyaluran KPR BNI sudah mencapai Rp 11,2 triliun atau tumbuh 22 persen dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 9,18 triliun. BNI menargetkan, tahun ini penyaluran KPR-nya tumbuh di atas 20 persen. KTA menyumbang 5 persen dari total KPR BNI. "KTA kami kecil karena hanya ditawarkan di kota-kota besar saja," tambahnya.

Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (BTN) Irman A. Zahiruddin mengatakan, penyaluran KPR dan KTA untuk properti komersial relatif lancar. KPR komersial adalah pembiayaan untuk rumah di atas Rp 55 juta, sedangkan KTA di atas Rp 144 juta. "Yang sering bermasalah justru KPR dan KTA untuk properti nonkomersial," ujar Irman. Pasalnya, kelompok debitur KPR dan KTA nonkomersial ini sering tidak mampu membayar cicilan. (Roy Franedya/Andri Indradie/KONTAN)

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Pajak Tinggi dan Izin Berbelit Hambat Bisnis Properti

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dinilai masih menghambat bisnis properti. Demikian salah satu poin pendapat responden hasil survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI).

Selain bunga KPR, tiga hal lainnya yang menghambat adalah kenaikan harga bangunan, tingginya pajak, dan sulitnya perizinan alias birokrasi yang berbelit. SHPR merupakan survei BI triwulanan yang mencakup 45 pengembang utama di wilayah Jabodetabek-Banten dan sekitar 215 pengembang properti di 13 kantor BI (KBI).

Survei juga mengatakan, dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial. Dari sisi konsumen, KPR dengan tingkat bunga rata-rata antara 10 persen -12 persen menjadi pilihan utama dalam transaksi pembelian.

Menurut para responden, berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Pada triwulan III 2010, responden berpendapat, kenaikan harga properti masih akan berlanjut dengan kenaikan yang melambat dibandingkan dengan kuartal II tahun ini. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah kenaikan harga bangunan dan upah pekerja. (Andri Indradie/KONTAN)

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Hong Kong perketat KPR cegah gelembung properti

JAKARTA: Pemerintah Hong Kong akan mencoba mencegah gelembung properti huniannya dengan memperketat pembatasan pembiayaan properti dan membuka lebih banyak lahan bagi pengembangan properti di wilayah tersebut.

Harga rumah di Hong Kong melonjak hingga 40% sejak 2009 karena diuntungkan oleh rendahnya bunga KPR dan meningkatnya jumlah pembeli hunian asal China.

Pemerintah Hong Kong menargetkan pertumbuhan industri huniannya antara 10% hingga 15% hingga akhir tahun ini.

Global Property Guide, perusahaan riset dan publikasi industri property, menyebutkan total outstanding KPR di wilayah otonomi China itu mencapai HK$679,5 miliar hingga per Juni 2010 atau meningkat HK$91,9 miliar dibandingkan posisi akhir 2008.

Otoritas Hong Kong akan meminta perbankan melakukan upaya kenaikan bunga KPR 2% atau lebih. Kebijakan baru itu diperkirakan bisa mendinginkan pasar dengan penurunan persetujuan kredit hingga 6,2% pada Juni.

Laju perekonomian Hong Kong pada tahun ini diperkirakan mencapai 5% hingga 6% atau jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan pemerintah Hong Kong sendiri.

[Sumber: Dari sini ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Jumat, 27 Agustus 2010

Intiland Agresif Bangun Rumah & Apartemen

INILAH.COM, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) tampakanya agresif membangun perumahan, apartemen dan kantor tahun depan.

Demikian dikatakan Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi. Pembangunan perumahan dan apartemen memberikan kontribusi untuk pendapatan perseroan hingga 80%, dibandingkan hotel hanya 20%. "Jadi kita harus tetap membangun untuk dijual belum untuk di sewakan," ujarnya.

Dijabarkannya, Intiland akan membangun kantor dan perumahan yang berlokasi di TB Simatupang dengan luar tanah sekitar 7 herktar. "Tahan ini milik salah satu pemegang saham, namun ia tetap memiliki 10% dan Intiland 90%," urainya.

Dana pembangunan kantor dan perumahan memakan biaya 50% dati hasil penerbitan rights issue sekitar Rp2,073 triliun.

Selain di TB Simatupang, Intiland pun akan membangun kawasan perumahan di Tangerang dengan luas tanah sekitar 500 hektar. Namun, 150 hektar lahan masih dalam tahap pembebasan, sedangkan 350 hektar sudah siap dibangun. Dana pembebasan lahan ini diperoleh dari rights issue sekitar 50%nya. "Pembangunan perumahan ini nantinya kita JV dengan swasta guna membiayai," ujarnya.

Mengenai masalah kontrak, lanjutnya masih belum dibicarakan sebab pembangunan baru akan berjalan tahun depan. "Kontraktornya nanti akan dibicarakan jika sudah mau berjalan," paparnya. [hid]

[Sumber: http://www.inilah.com/news/read/ekonomi/2010/08/26/772571/intiland-agresif-bangun-rumah-dan-apartemen/ ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Kamis, 26 Agustus 2010

Yuk, Susun Anggaran Liburan!

Dengan perencanaan yang matang, liburan akan menjadi agenda tahunan keluarga. Dananya juga tidak akan membebani dana anggaran utama.

Liburan adalah waktu yang di tunggu-tunggu oleh semua keluarga. Selain untuk melepas penat dan memulihkan kembali fisik dan mental yang lelah akibat rutinitas sehari-hari, jliburan juga akan memberikan pengalaman seru dan tak terlupakan si kecil. Tapi jika dana yang ada terbatas, bagaimana solusinya agar liburan bisa berjalan tanpa mengurangi dana untuk hal-hal yang utama?

Buat Rencana. Buat rencana kemana keluarga akan pergi berlibur. Hal ini terkait dengan dana yang akan di keluarkan. Jika di dalam kota, makan dananya lebih kecil, sedangkan jika di luar kota, atau luar daerah, bahkan mungkin luar negeri, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Buat Cheklist kota atau tempat wisata apa saja yang akan menjadi tujuan, berapa tiket masuknya, bagaimana transportasinya, apakah dapat menggunakan kendaraan pribadi, atau harus naik pesawat. Dimana keluarga akan menginap. Jika di tempat wisata yang di tuju ada rumah saudara, lebih baik jika kita menginap di sanak family. Selain bersilaturahmi, juga dapat mengurangi anggaran untuk penginapan. Untuk makanan, apakah bisa membawa makanan matang dan dimakan ditempat tujuan (sehingga tidak perlu mengeluarkan dana untuk makan). Dan jangan lupa untuk memperhitungkan biaya yang tidak terduga.

Disiplin menabung. Disiplinkan diri Ibu untuk menyisihkan dana setiap bulannya untuk ditabung. Buat tabungan yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu misalnya dengan tidak menggunakan kartu ATM. Masukkan poin tabungan di dalam neraca keuangan keluarga, agar selalu tersedia dana untuk di tabung Bila menggunakan prinsip pengelolaan keuangan konvensional yaitu Penghasilan – Pengeluaran = Tabungan, maka Anda tidak akan pernah punya dana lebih untuk liburan. Gunakan metode “Penghasilan – Tabungan = Pengeluaran”, agar dana untuk tabungan dapat terus ada dan tidak bergantung kepada banyaknya pengeluaran. Ibu juga dapat mengajarkan si kecil menabung dengan memberikannya celengan bergambar tokoh kesukaannya, dan mengisinya dengan sebagian uang jajan yang Ibu berikan.

Alternatif berlibur. Liburan tidak harus ke luar kota atau ke pantai. Ibu dapat mengajak si kecil menikmati liburan sekaligus belajar. Mengunjungi museum dan tempat bersejarah membuat si kecil menghargai bangsanya. Ibu juga dapat mengajak si kecil menghabiskan liburan di klub kreativitas, si kecil dapat mengikuti kelas menggambar, melukis, membuat kerajinan tangan dan lain sebagainya. Atau Ibu dapat mengingkatkan kepercayaan diri si kecil dengan mengajaknya mengikuti kegiatan outbound yang seru.

Mungkin saja di kesempatan pertama ini, anggaran Anda belum benar-benar memenuhi kebutuhan berlibur Anda. Tetapi dengan selalu menyusun anggaran setiap akan bertamasya, Anda akan semakin trampil, semakin detil dan susunan anggaran rancangan Anda semakin mendekati kebutuhan riil liburan keluarga Anda.

[Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/Keuangan/keluarga.yuk.susun.anggaran.liburan/001/004/2/1/1 ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Bijak Belanja Kebutuhan Lebaran

Lebaran identik dengan belanja, mulai dari makanan hingga pakaian. Waspadai pengeluaran yang membengkak di hari Lebaran, yang bisa menghabiskan simpanan Anda.

Lebaran adalah saat ketika seluruh umat Muslim merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Juga saat menyambung kembali tali silaturahmi yang sempat terputus oleh berbagai kesibukan.Tak heran jika orang rela mengeluarkan berapa pun uang yang dimiliki untuk menyemarakkan hari istimewa itu. Namun, waspadai pengeluaran yang membengkak di hari Lebaran, yang bisa menghabiskan simpanan Anda.

Pengeluaran membengkak. Setiap tahun, kita menghadapi beberapa momen berulang yang butuh pengeluaran besar. Antara lain: Hari Raya (sesuai agama yang dianut), anak masuk sekolah atau masuk ke jenjang pendidikan baru (misalnya masuk TK, atau SD), dan masa-masa liburan. Ketiga momen ini harus diantisipasi sebelumnya.

Khusus untuk bulan puasa dan Lebaran, pengeluaran dapat membengkak berkali-kali lipat. Lebaran biasanya dibarengi kenaikan harga-harga dan banyaknya kebutuhan. Anda perlu mempersiapkan jauh-jauh hari, bahkan sebelum masuk bulan puasa. Tidak ada patokan ideal untuk pengeluaran Lebaran. Namun, menurut Safir Senduk, perencana keuangan keluarga, umumnya, sebuah keluarga mengeluarkan sekitar 2 hingga 3 kali dari pengeluarannya perbulan. "Pengeluaran ini masih termasuk pengeluaran yang wajar. Jika pengeluaran di Hari Raya hingga lima kali pengeluaran bulan-bulan sebelumnya, kita harus waspada!" ujarnya.

Cermati pos-pos baru. Cermati munculnya pos-pos baru atau pos-pos lama yang angkanya berlipat di Hari Lebaran. Misalnya, sembako yang harganya jadi berlipat karena kebutuhan meningkat. Sedangkan pos-pos baru, antara lain: pemberian hadiah Lebaran untuk pekerja di rumah, kerabat atau tetangga dan biaya mudik. Tentu saja dana yang dikeluarkan untuk pos-pos tertentu pada satu keluarga berbeda dengan keluarga lain, sesuai kebutuhan masing-masing.

Sebagian keluarga, pos baru yang banyak mengeluarkan biaya adalah perbaikan perabotan rumah. Saat Lebaran, karena menerima banyak tamu, biasanya rumah diperbaharui seperti  tirai dan sofa, juga mencat tembok. Keluarga lain, harus menyiapkan dana khusus untuk pesawat dan hotel untuk mudik atau menjenguk orang tua. Padahal, di saat-saat Hari Raya tarif hotel dan tiket pesawat cukup tinggi harganya.

Jangan dihabiskan. Yang terpenting, kebutuhan Lebaran jangan sampai mengganggu tabungan. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari masa-masa sulit setelah Lebaran. Tidak selamanya hidup seseorang selalu di atas. Ada kalanya orang memerlukan dana dari simpanan di masa-masa sulit, seperti PHK atau sakit dan sebagainya. Jadi, jangan habiskan tabungan Anda untuk ber-Lebaran.

[Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keluarga/Keuangan/bijak.belanja.kebutuhan.lebaran/001/004/18/2/1 ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Rabu, 25 Agustus 2010

Suku Bunga KPR Masih Hambat Bisnis Properti

JAKARTA. Tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dinilai masih menghambat bisnis properti. Demikian salah satu poin pendapat responden hasil survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI).

Selain bunga KPR, tiga hal lainnya yang menghambat adalah kenaikan harga bangunan, tingginya pajak, dan sulitnya perizinan alias birokrasi yang berbelit. SHPR merupakan survei BI triwulanan yang mencakup 45 pengembang utama di wilayah Jabodetabek-Banten dan sekitar 215 pengembang properti di 13 kantor BI (KBI).

Survei juga mengatakan, dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial. Dari sisi konsumen, KPR dengan tingkat bunga rata-rata antara 10%-12% menjadi pilihan utama dalam transaksi pembelian.

Menurut para responden, berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil. Pada triwulan III 2010, responden berpendapat, kenaikan harga properti masih akan berlanjut dengan kenaikan yang melambat dibandingkan dengan kuartal II tahun ini. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah kenaikan harga bangunan dan upah pekerja.

[Sumber: Keuangankontan.co.id ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Selasa, 24 Agustus 2010

Paris Hilton Ingin Berbisnis Hotel & Properti

Menjadi salah satu pewaris dan cucu dari pemilik grup hotel terbesar Conrad, banyak yang memprediksikan Paris Hilton akan menjadi pebisnis andal dan sukses seperti sang kakek.

Namun kenyataan berkata lain, nama Paris justru lebih dikenal sebagai sosialita nomor satu yang identik dengan pesta dan dunia malam. Dan dia berhasil menempatkan popularitasnya sebagai kaum jet set nomor satu abad ini.

Meski demikian dalam salah satu kesempatan wawancara, Paris pernah mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi investor real estate sekaligus pemilik hotel.

"Aku sudah melakukan banyak hal. Untuk proyekku selanjutnya, aku ingin melibatkan diri dalam membangun sebuah real estate. Dan sekarang aku telah melakukan semua hal yang aku inginkan, termasuk untuk membangun dan membuka hotel milikku pribadi," ujar Paris, Senin, 23 Agustus 2010 seperti dikutip dari Contact Music.


[Sumber: Vivanews.com]


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya :-)

Senin, 23 Agustus 2010

Trend Budget Hotel


 Setelah sukses dengan program visit Indonesia year di tahun 2009 yang telah meningkatkan kepariwisataan Indonesia. Di Tahun 2010 Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata akan melaksanakan kurang lebih program yang sama. Mengajak wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia

Untuk saat ini perkembangan wisatawan asing atau domestik atau backpacker sangat meningkat. Terlihat di beberapa kota sebagai tujuan wisatawan seperti, Bali, Yogyakarta, maupun Bandung saat liburan tiba, semua penginapan di wilayah tersebut full booked. Agak sulit mencari penginapan saat musim liburan. Sehingga bagi kita yang ingin berlibur harus reserved dari jauh-jauh hari agar bisa dapat penginapan yang sesuai dengan budget kita.

Hal yang paling penting dipersiapkan untuk liburan adalah budgeting selain kesehatan kita tentunya. Nah bicara mengenai budgeting harus disesuaikan dengan apa yang ingin kita lakukan di tempat wisata tersebut, ingin Backpacker dengan biaya yang lebih rendah atau ingin wisata dengan nyaman dan biaya pun agak mahal. Lalu juga survey harga untuk tempat tinggal kita selama berwisata. Pilihan tempat tinggal bisa hotel ataupun villa atau rumah penduduk sekitar yang bisa kita sewa. Semua pilihan penginapan tergantung dari budget & gaya liburan kita.

Liburan dengan budget yang tinggi bukanlah hal yang istimewa untuk dibicarakan. Lalu, bagaimana jika anggaran liburan kita pas-pasan? Tentu bukan hal yang gampang, karena harus memperhitungkan dengan hati-hati pengeluaran mana yang harus diciutkan nanti. Jika problem seperti ini, hotel murah dijadikan pilihan sebagai tempat menginap selama liburan nanti.

Ini ada beberapa referensi hotel di wilayah Bali, Bandung, dan Yogyakarta untuk yang ingin berwisata kesana atau backpacking kesana dengan hotel yang murah, nyaman, dan sesuai budget tentunya :

Bali :
- Tune Hotels
Hotel yang terletak di kuta ini dilengkapi fasilitas yang lengkap, 6 menit berjalan dari pantai kuta, dekat dengan shopping center dan dining area di jalan pantai kuta. Dengan harga yang hemat cocok bagi kantong backpacker.

Lokasi: Jl.Kahyangan Suci (off jalan pantai kuta), kuta, Bali, Indonesia

Untuk Harga : Rp 180.000 / malam

Bandung :
- Graha Sartika Hotel
Hotel dengan biaya ringan yang cocok untuk kantong backpacker, terletak di kawasan yang strategis, cocok untuk dijadikan tujuan wisata di kota Bandung.
Lokasi : Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 42 Bandung , telp : 022-7312516, 022-7303369

Untuk Harga : Standard Room Rp.150.000 (non AC) – Executive Room Rp. 180.000 (AC)

Yogyakarta:
- Hotel Agung Mas
Dibangun dalam kemegahan arsitektur serta nuansa tradisional dalam interior yang kental. Rasakan kehangatan sapaan dan senyuman ketika Anda berkunjung.

Lokasi: Jl. Hos Cokroaminoto 108 Jogya, phone: +62 274 619576, +62 274 619782.

Untuk Harga: Kamar Kusumo Rp.93.500 include tv 14”, cold water, fan

Itu beberapa referensi hotel murah di Bali, Bandung, dan Yogyakarta.Bisa dijadikan pertimbangan untuk membuat budgeting liburan nanti. Liburan nyaman dengan biaya ringan .

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Kamis, 19 Agustus 2010

Profil Gedung Proklamasi

Tanggal 17 Agustus kemarin kita mempertingati Hari Kemerdekaan ke-65. Peringatan ini mengacu pada peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, di rumah Bung Karno, didampingi Bung Hatta, mengumumkan kepada dunia kemerdekaan Indonesia.

Di Pegangsaan Timur 56, kala itu, Presiden Soekarno meletakkan karangan bunga di Tugu Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1957. Di belakang Tugu Proklamasi itu masih tampak gedung bersejarah tersebut.

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFFt3RlynBC_lfbfuAfhnVc1B6LlQgcHByB2qsu8JCHeQLHTdLyUjNhz6INGhJXlZgFLy7fmm9wYWhuNGZa_Rv87aL3rwHTJABrlmYTPjvpcKTQoxwAbUSmIMzPxComqBTG5ZMtj4y_BlM/s1600/Gedung+Proklamasi+jaman+dulu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFFt3RlynBC_lfbfuAfhnVc1B6LlQgcHByB2qsu8JCHeQLHTdLyUjNhz6INGhJXlZgFLy7fmm9wYWhuNGZa_Rv87aL3rwHTJABrlmYTPjvpcKTQoxwAbUSmIMzPxComqBTG5ZMtj4y_BlM/s320/Gedung+Proklamasi+jaman+dulu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
&nbsp;Bung Karno tinggal di rumah itu sejak awal zaman jepang, tahun 1942. Ia tinggal disana hingga awal januari 1964. Setelah itu, Bung Karno, juga Bung Hatta sebagai presiden dan wakil presiden, mengungsi dan tinggal di Yogyakarta karena keadaan di Jakarta makin genting akibat masuknya pasukan NICA yang diboncengi tentara Belanda yang mau berkuasa lagi di Indonesia. Rumah itu selanjutnya ditempati Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri RI.</div>

Ada kisah menarik kenapa Bung Karno sampai tinggal di Jalan Pegangsaan Timur. Menurut pengamat bangunan cagar budaya Jakarta, Bambang Eryudhawan, waktu itu Bung Karno sebenarnya ingin juga memiliki rumah di daerah Menteng, seperti para pemimpin nasional lain. Mereka langsung menempati rumah-rumah di daerah elite itu setelah Belanda bertekuk lutut kepada Jepang.

Namun, Bung Karno terlambat datang di Jakarta dari Bengkulu, tempat dia dibuang Belanda. Sementara para pemimpin perjuangan kemerdekaan lain sudah berada di Jakarta saat Belanda menyerah pada bulan Maret, Bung Karno dan Bu Fat (Fatmawati) baru tiba di Ibu Kota pada bulan Juli. Ia tak kebagian rumah di Menteng dan harus puas dengan jatah rumah di Jalan Pegangsaan Timur, yang berada sedikit di luar wilayah Menteng. ”Namun, Bung Karno tak pernah menyatakan kekecewaannya. Ia bilang, ia senang dengan rumah itu karena punya halaman yang luas,” papar Bambang yang arsitek

<b>Tugu Petir dan&nbsp; Gedung Pola </b>

Saat hadir dalam sidang pleno istimewa Dewan Perancang Nasional (Depernas), 13 Agustus 1960, Presiden Soekarno menyatakan kehendaknya mendirikan Tugu Proklamasi di titik tempat Soekarno-Hatta berdiri saat memproklamasikan kemerdekaan. Untuk itu, Gedung Proklamasi harus dibongkar dan lahannya dijadikan bagian dari taman yang di tengah-tengahnya menjulang Tugu Proklamasi setinggi 17 meter, yang rencananya akan terbuat dari perunggu. Dikatakan pula, Tugu Proklamasi yang lama, yang sudah berdiri di sana sejak tahun 1946, harus ikut dibongkar untuk digantikan dengan Tugu Proklamasi ”yang sebenarnya”.

Bung Karno bersikukuh pada keputusan untuk membongkar Gedung Proklamasi. Katanya, di bekas lokasinya akan dibangun gedung yang indah dan megah, sesuai dengan martabat bangsa Indonesia yang besar. Secara lisan, ia pun memerintahkan Gubernur Sumarmo membongkar gedung Pegangsaan Timur 56 dan Tugu Peringatan Proklamasi. Keduanya sudah harus rata dengan tanah sebelum tanggal 1 Januari 1961.

Setelah Gubernur Sumarmo melaksanakan perintah lisan tersebut, di tempat itu Bung Karno pada 1 Januari 1961 meresmikan dimulainya pembangunan Tugu Proklamasi, yang lalu dikenal warga Jakarta sebagai Tugu Petir. Tak seperti dibayangkan sebelumnya, tugu itu tak bisa dibilang indah. Hanya berbentuk tiang bulat tinggi yang di puncaknya bertengger lambang petir, seperti lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di bawah tugu itu kemudian dicantumkan tulisan: ”Di sinilah Dibacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung karno dan Bung Hatta”.

Gedung Proklamasi yang bersejarah musnah sudah. Keasrian tamannya yang luas pun ikut terkubur dengan dibangunnya Monumen Pahlawan Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno-Hatta. Monumen megah yang diresmikan Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1980 itu menjadi struktur paling mencolok di atas lahan bekas tempat tinggal Bung Karno itu.

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
&nbsp;<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKGxXrGN_vEJCZWGPX7LbCCNNE1anVCv_SaX0rX2T_IQmDoyWJoTvRt__db8DxeW-82v0WFoBkomLbSI7DU63F9JI_f-DtFr7y1UNSEuWIKakuC8WHZT3FOb6I_zXIz6Gu8mb-dGKeLNot/s1600/Monumen+Prokalamsi+sekarang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKGxXrGN_vEJCZWGPX7LbCCNNE1anVCv_SaX0rX2T_IQmDoyWJoTvRt__db8DxeW-82v0WFoBkomLbSI7DU63F9JI_f-DtFr7y1UNSEuWIKakuC8WHZT3FOb6I_zXIz6Gu8mb-dGKeLNot/s320/Monumen+Prokalamsi+sekarang.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Monumen Proklamasi sekarang

<div style="text-align: left;">
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya <b><a href="http://www.propertykita.com/index.html">KITA</a></b> Ahlinya&nbsp; :-) </div>
</div>

Senin, 16 Agustus 2010

Mudahnya Cari Property 2010

Salah satu bisnis yang mempunyai prospek bagus di 2010 adalah bisnis property. Banyak pengamat dan pelaku bisnis mengatakan bahwa sektor properti merupakan salah satu bisnis yang akan mengalami pertumbuhan secara cepat. Ini dikarenakan suku bunga KPR dan KPA akan terus diturunkan oleh otoritas moneter. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2010 yang di perkirakan mencapai 5% - 5.5% membuat para pelaku bisnis semakin optimis dengan peningkatan sektor property. Bisnis properti juga sangat bagus dijadikan sebagai investasi, karena mempunyai harga yang relative stabil bahkan cenderung naik nilai jualnya dan bisa dimanfaatkan (di sewa).

Bagi anda yang ingin meggeluti bisnis properti sekarang mudah kok untuk mencari info tentang properti. Tinggal browsing internet atau datang ke seminar-seminar mengenai properti segala trik dan tipsnya bisa kita dapatkan dengan mudah. Apalagi kini banyak media khusus untuk mencari info seputar jual/beli/sewa properti. Dari media cetak, televisi, maupun online bisa kita temukan informasi tersebut. Khusus untuk media online,  kini sudah menjamur web yang berbasiskan informasi mengenai properti. Sehingga sangat membantu kita untuk mencari properti secara online. Mencari properti secara online selain mudah, cepat, dan efektif karena dibantu dengan alat pelacak data sesuai dengan wilayah dan spesifikasi properti yang kita cari.

Tinggal masukan data spesifikasi sesuai kolom search engine tersebut dan klik tombol cari maka properti dapat kita temui.Dari segi waktu sangat efisien, dan info ini update&valid bisa kita dapatkan kapanpun dan dimanapun.

Salah satu media web yang lengkap dan banyak pilihan tentang informasi seputar jual/beli/sewa properti adalah www.propertykita.com . Dengan pilihan fitur yang menarik kita dapat menemukan properti idaman. Selain itu ada forum untuk bisa berbagi pengalaman seputar properti pada Blog, dan juga bisa tanya-jawab berbagai masalah properti dengan member lainnya, atau bertanya langsung kepada forum AHLI-KITA tentang masalah keuangan dan hukum properti. Begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari www.propertykita.com  sebagai media seputar properti. 


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Kamis, 12 Agustus 2010

Daftar Harga Hotel Menjelang Lebaran

Memasuki bulan Ramadhan ini tentunya banyak rencana yang telah disiapkan. Persiapan menyambut Lebaran pun tidak tertinggal dalam agenda. Biasanya menjelang lebaran kesibukan dan budget pengeluaran menjadi dua kali lipat dari biasanya. Apalagi yang menggunakan jasa pramuwisma, sudah tentu menyiapkan dana untuk THR dan menyiapkan diri untuk ditinggal mudik. Pengambil-alihan tugas pramuwisma itulah yang sangat menyita waktu dan tenaga. Tidak jarang yang ditinggal pramuwismanya karena tidak ingin repot, rela menyewa kamar di hotel tertentu untuk bisa menikmati lebaran dan liburan dengan tenang tanpa repot .

Hotel menjadi salah satu alternative tempat tinggal sementara selama ditinggal mudik oleh pramuwisma. Selain bisa terbebas dari pengalihan tugas pramuwisma dirumah, dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan hotel tersebut, kita juga bisa memanfaatkan liburan lebaran dengan lebih menyenangkan. Lebih menikmati waktu bersama sanak keluarga yang belum tentu kita rasakan saat hari biasa karna kesibukan masing-masing.

Jika kita memilih Hotel sebagai tempat tinggal sementara selama ditinggal pramuwisma mudik. Tentunya wajib menyiapkan budget khusus untuk itu, ada beberapa pilihan Hotel yang bisa dijadikan referensi sesuai kelasnya, sehingga bisa membantu kita merancang budget pengeluaran untuk liburan lebaran di Hotel.

Beberapa referensi Hotel menurut kelasnya :

*Hotel Bintang 3 => Ibis Arcadia Hotel => US$ 60.00/kamar/malam Berlokasi di Jalan K. H. Wahid Hasyim No. 114 Jakarta 2 kms dari stasiun Gambir 3 kms stasiun bus terdekat, dan 8 km dari Pekan Raya Jakarta Kemayoran dan dekat dengan Restoran India bernana Hazara, Hard Rock Cafe, dan Sarinah Department Store

*Bintang 3 => Papa Ho Boutique Hotel Bogor => Tarif kamar mulai dari Rp 99rb.
Fasilitas : live music, free hotspot, supermarket, meeting room ,cafe dll , Jl. Pangkalan Raya No.8 Warung Jambu Bogor, Indonesia
Email : info@hotelpapaho.com, hotel.papaho@yahoo.com
Website : http://www.hotelpapaho.com/

*Bintang 3 => Bumi Wiyata Hotel => Rp 599.500 dekat dengan pusat kota Jakarta
sangat mudah dijangkau karena berada di tepi jalan Margonda Raya Depok, Phone : (021) 777 8040, Fax. : (021) 777 5610, E-mail:sales@hotelbumiwiyata.com
Jl. Margonda Raya, Depok 16423, Jawa Barat, Indonesia

*Bintang 3 => HOTEL ISTANA NELAYAN => Fasilitas : Ball room, karaoke, Loung, & Deluxe room . Jl.Gatot Subroto No.21 Jatiuwung, Kota Tangerang - Tlp.021-55654377 Fax.55654377

*Bintang 3 => Grand Cikarang Hotel => IDR 334.897 , Fasilitas: Hotel Service, Business Facilities, & Recreational Facilities. Jl. Jababeka Raya Cikarang Industrial Estate, Bekasi, Bekasi, Indonesia

*Hotel Bintang 5 => Sahid Jaya Hotel => US$ 65.00/kamar/malam
Berlokasi Jl. Jend. Sudirman 86 yang merupakan salah satu daerah yang juga termasuk dalam pengembangan daerah bisnis segi tiga emas, dan merupakan jalur utama yang menghubungkan Jakarta Pusat dengan Jakarta Selatan.

*Bintang 5 => Novotel Bogor Golf Resort => Rp 470,911 , Fasilitas: Relaxation and fitness, Tennis court, Other sports activities, alamat : Golf Estate Bogor Raya, Bogor, Indonesia

*Bintang 5 => Hotel Sheraton Bandara => Fasilitas : Three restaurants, lounge, bar, and café, Jl.Ir.Sediyatmo Tol Bandara Soeta, Benda - Kota Tangerang - Tlp. 021-5597777

*Bintang 5 => Sahid Jaya Lippo Cikarang Hotel => IDR 798.930 , Fasilitas: Meeting Facilities, food&beverage to suit your taste, restaurant&bar, leisure, Near by facilities, Jalan Mh Thamrin Kav 103, Cikarang, Bekasi, Indonesia

Itu beberapa referensi hotel diwilayah jabodetabek sebagai gambaran untuk membantu merancang budget yang akan dikeluarkan. Dengan berbagai macam fasilitas yang diberikan masing-masing hotel tersebut tentunya nggak akan rugi untuk mengeluarkan budget tertentu demi kenyamanan liburan lebaran kita :-)

Jika sudah ada gambaran berapa budget yang harus dikeluarkan untuk menikmati kenyamanan lebaran bersama keluarga. Nggak akan takut dong ditinggal pramuwisma mudik ??? 

Rabu, 11 Agustus 2010

Mudahnya Menjual Property Secara Online

Sekarang ini dunia internet udah semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya makin terasa sebagai media yang dapat memberikan informasi apapun kapan dan dimana saja. Saat ini siapa yang nggak tau Facebook sebagai situs pertemanan? Atau twitter sebagai situs informasi atau biasa disebut mikroblog? Dari kedua situs tersebut banyak sekali manfaat yang bisa di dapat. Facebook sebagai situs pertemanan kini kehadirannya nggak hanya sebatas menghubungkan kita dengan teman-teman saja. Namun bisa digunakan sebagai pembentuk berbagai macam komunitas. Fans Page atau Groups yang biasa digunakan komunitas tertentu dalam berbagi informasi. Kalau twitter, saya termasuk pengguna situs mikroblog ini, selain bisa berbagi informasi dengan sesama. Dari situs inilah biasanya saya mendapatkan berbagai macam informasi yang update. Info yang tersebar melalui twitter sangat cepat bahkan melebihi kecepatan media elektronik atau cetak sekalipun.

Karena media daring ini sangat luas dan tidak terbatas, apapun bisa di lakukan melalui media ini. Untuk menarsiskan diri ada situs www.youtube.com yang baru saja melahirkan ”bintang” instant Jojo dan Sinta dengan keong racunnya :-D. Ada juga situs jual beli seperti www.juale.com asuhan nukman luthfie (salah satu buzzer didunia daring). Dan ada juga situs khusus informasi seputar property, www.propertykita.com salah satu situs jual/beli/sewa property. Secara usaha yang saya kerjakan dibidang property, situs ini sangat membantu saya dalam mendapatkan berita terkini mengenai dunia property dan tentunya mempromosikan produk property saya:-D.

Sebelum dunia internet menjamur seperti sekarang, saya terbiasa mempromosikan atau mengiklankan property yang saya jual ini di media cetak. Tentu ada perbedaan antara media cetak yang terbitnya berkala (harian/mingguan/bulanan), dengan media online yang bisa kapan saja, tidak ada jadwal khusus dan begitu diupload apa yang kita promosikan bisa dilihat seluruh dunia yang memiliki akses internet.

Menurut survey yang dilakukan Synovate dan Detik.com pada tahun 2008 menunjukkan, 44% pengguna internet di kota-kota besar mengakses internet setiap hari, dan 77% diantaranya yang akses setiap hari tersebut menghabiskan waktu lebih dari dua jam. Sedangkan survei SPS dan LP3ES menyebutkan rata-rata membaca koran orang di Indonesia per hari berkisar 34 menit. Perbedaan yang jelas nyata bukan??? :-D. Dapat dikatakan ruang pertumbuhan bisnis media cetak semakin terbatas karena kehadiran internet.

Keuntungan lain dari berpromosi di media online adalah kecepatan dan secara bersamaan untuk khalayak yang luas dan target itu menyediakan alat-alat yang melekat untuk pelacakan data tentang kelompok sasaran iklan dan efektifitas secara keseluruhan. Selain itu terjangkau dari anggaran pemasaran yang dibutuhkan untuk cetak dan media lainnya.

Dari pengalaman tersebutlah kini saya selalu mempromosikan property yang saya jual melalui media online. Waktu lebih fleksibel dalam memposting iklan, tinggal siapkan spesifikasi data property yang akan dipromosikan, upload beserta foto produk propertynya dan tinggal klik publish maka property yang diiklankan akan segera tayang secara online dan dapat di akses pengguna internet dimanapun dan kapanpun tanpa ada batas ruang dan waktu :-D. Target pemasaran lebih efektif, dan respon yang didapat pun langsung bisa dirasakan manfaatnya. Tanpa perlu memikirkan biaya cetak dan lainnya sangat membantu memperkecil anggaran promosi property bukan?? :-D

Mudah dan sangat menguntungkan tentunya beriklan atau berpromosi melalui dunia online. Dengan memperkecil anggaran promosi namun dengan respon dan keuntungan besar siapa pula yang nggak mau mencoba ??? :-D

Selasa, 10 Agustus 2010

Mari Beli Rumah Murah via Lelang


Kalau Anda membeli rumah sekunder dari agen properti ataupun pemiliknya, itu sudah biasa. Namun, membeli rumah tersebut via lelang, pernahkah terpikir oleh Anda? Bila tak pernah terpikir, itu tak janggal. Sebab, membeli rumah sekunder via lelang memang bisa dikatakan belum terlalu dikenal.

Padahal, dari situ, Anda bisa mendapatkan sejumlah keuntungan. Yakni, bisa mendapatkan rumah berharga murah, di bawah harga pasar. Sudah begitu, kualitas rumah tersebut bisa saja masih bagus. Menarik, bukan?

Bagaimana sih seluk-beluk beli rumah sekunder via lelang? Mari kita simak bersama sejumlah penjelasan tentang itu :

  1. Untuk bisa beli rumah sekunder via pelelangan, jelas Anda tak bisa langsung berhubungan dengan pemilik aset. Namun, mesti berhubungan dengan balai lelang pemerintah ataupun swasta yang ditunjuk oleh pihak pemohon lelang. Biasanya, yang dilelang adalah rumah yang disita bank, lantas dilelang. Bank sering memublikasikan adanya rumah yang dilelang via media massa. Juga,di kantor mereka, bank pun sering memberitahukan keberadaan rumah—ataupun properti lain—yang akan dilelang. Nah, di sisi lain, ada pula rumah yang dilelang bukan karena disita pihak lain. Namun, karena sang empunya secara suka rela menyerahkan untuk dilelang.
  2. Untuk bisa mengikuti lelang rumah sekunder , Anda perlu mengikuti sejumlah aturan. Antara lain, mesti membayar uang jaminan dengan nilai tertentu ke penyelenggara lelang. Biasanya, nilai uang tersebut sebesar 20% sampai 50% dari batas taksiran terendah harga rumah yang dilelang—bila tidak menang lelang, tentu uang tersebut dikembalikan. Pun, Anda mesti memenuhi sejumlah tetek bengek administratif. Misalnya salinan KTP alias Kartu Tanda Penduduk.
  3. Sudah tentu, dalam lelang, bila menawarkan harga tertinggi, Anda dinyatakan sebagai pemenang lelang. Dan berhak memiliki rumah yang diincar. Anda lantas mesti melunasi pembayaran harga rumah itu. Lantas, Risalah Lelang akan diberikan ke Anda. Itu merupakan sejenis Akta Jual Beli yang digunakan dalam pengurusan balik nama sertifikat rumah, juga digunakan dalam membayar BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan: semacam pajak yang dikenakan untuk transaksi jual beli tanah dan bangunan).
  4. Sekadar informasi, membeli rumah sekunder  via lelang memang kadang-kadang mesti punya otot ekstra kuat. Maklum, konsekuensi hukum bisa saja datang sewaktu-waktu. Khususnya bila rumah itu merupakan aset sitaan. Bila rumah sekunder yang Anda beli dilelang oleh balai lelang pemerintah lewat penetapan pengadilan, Anda perlu lebih cermat. Di sini, bisa saja rumah tersebut masih dikuasai oleh pemilik jaminan alias belum dikosongkan. Alhasil, begitu memenangkan lelang, Anda mesti mengajukan permohonan pengosongan kepada Pengadilan Negeri tempat rumah itu berada. Atau, bila enggan adu urat saraf, Anda perlu bernegosiasi dengan penghuni dalam memberikan uang damai. Mencegah hal seperti itu terjadi, sebaiknya Anda melakukan hal ini: mencek dengan teliti—antara lain dengan melihat langsung—kondisi rumah yang akan dilelang.
  5. Ada satu hal lagi yang penting. Yakni, sebenarnya yang bisa dibeli via lelang tak semata-mata rumah sekunder. Ya, Anda tepat: rumah primer pun kadang-kadang bisa dibeli via lelang. Hal itu terjadi bila pihak pengembang menginginkan efisiensi waktu dan biaya pemasaran/penjualan rumah ataupun apartemen . Maklum, cukup lewat sekali aktivitas penjualan (lelang), properti yang dijual bisa ludes. Tak seperti lewat aktivitas pemasaran konvensional yang makan waktu lama, bisa berbulan-bulan. Namun, di Indonesia, penjualan rumah primer via lelang bisa dikatakan belum menjamur. Itu tak sama dengan di sejumlah negara lain.
Dhit/Berbagai Sumber

Kamis, 05 Agustus 2010

Lah, Ada Perilaku yang Tidak Green

Lah, tanpa kita sadari, ternyata beberapa perilaku yang sehari-hari kita anggap lazim dilakukan, sama sekali tak mendukung penanggulangan bahaya pemanasan global.
Tentu, perilaku tersebut mesti kita raibkan. Dengan demikian, kita semua berperan serta memangkas tingkat pemanasan global.
Berikut ini beberapa perilaku nan tak ramah lingkungan tersebut :




  1. Tidak segera mencabut charger telepon genggam dari colokan listrik. Sebagian di antara kita acap lalai: tak mencabut charger telepon genggam dari colokan listrik dalam jangka waktu lama. Padahal, jelas bahwa dalam hal itu ada energi (listrik) yang mubazir. Jadi, saat baterei telepon genggam penuh, segeralah melakukan pencabutan tersebut.



  2. Tidak mematikan kran saat tengah menggosok gigi ataupun mencukur kumis di wastafel. Tahukah Anda bahwa menggosok gigi sementara air terus mengucur di kran, merupakan satu pemborosan? Bayangkan, dari situ, air yang terbuang percuma bisa mencapai 9 liter. Maka, rajinlah mengontrol pemakaian air saat menggosok gigi di wastafel, demikian pula saat mencukur kumis ataupun jenggot.



  3. Tidak menggunakan kantong plastik berulang kali. Jangan langsung buang kantong plastik yang Anda dapatkan usai membeli sesuatu dari toko ataupun warung. Simpan, dan gunakan berulang kali. Ingat: kantong plastik perlu waktu sangat panjang untuk didaur ulang Bumi. Oh, ya, lebih baik lagi bila Anda menggunakan kantong plastik belanja untuk dipakai berulang kali—berukuran besar—yang kini rajin ditawarkan di pasar swalayan.



  4. Melulu menggunakan selang saat mencuci kendaraan bermotor. Gunakan ember dan gayung untuk mencuci kendaraan bermotor, jangan melulu andalkan aliran air deras dari selang. Dengan cara ini, Anda mengirit penggunaan air bersih.



  5. Tidak menggunakan shower saat mandi. Sebenarnya, mandi dengan gayung lebih boros air ketimbang dengan shower. Alhasil, tatkala di kamar mandi Anda ada shower, gunakanlah.



  6. Tidak mematikan lampu ataupun peralatan elektronik yang tak digunakan. Kita semua mungkin sering melakukan hal tersebut, bahkan telah membiasakan hal tersebut. Bayangkan, televisi dibiarkan melulu hidup tanpa ada yang menonton. Atau, saat pergi untuk waktu lama, pendingin udara ataupun kipas angin di kamar terus beroperasi. Semua itu tentu berujung ke pemborosan energi (listrik): satu perilaku yang jelas tak ramah terhadap kesinambungan Bumi kita tercinta.

Dhit/Berbagai Sumber

Foto: Gettyimages/ Mcmillan Digital Art