Rabu, 14 September 2011

Adrian Lo dan Rancangan "Ciamik" di Lahan Miring



SINGAPURA,

Adrian Lo Yee Cheung dari Universitas Hong Kong berhasil memenangi Tropical Architecture Design Competition (TADC) yang diadakan oleh Building and Construction Authority (BCA) Singapura, Selasa (13/9/2011). Adrian bersaing dengan empat finalis lain, masing-masing rekan senegaranya, Singapura, Malaysia, serta India.

Menurut panitia dari BCA Singapura, Benjamin Towell, kompetisi ini diikuti total 59 peserta, termasuk delapan dari Indonesia. Menurut salah satu juri, Presiden Singapore Institute of Architecture (SIA), Ashvinkumar Kantilal, sebagai arsitek pemula mereka merancang desain yang cukup bisa merespons tuntutan bangunan ramah lingkungan, masalah sosial dan geografis yang mereka hadapi di negara masing-masing.

Sementara ihwal Adrian, Kantilal memuji rancangannya yang memanfaatkan lahan miring terabaikan dan tidak diinginkan.

"Dia juga mempresentasikannya dengan baik," lanjut Kantilal.

Bagi Adrian sendiri, kemenangan karya yang dinamainya dengan Archiotope itu bukan yang pertama. Desain awal sebagai tugas kuliahnya itu sudah memenangi kompetisi serupa di Hong Kong, salah satunya yang pernah diselenggarakan pemerintah Hong Kong.

"Di Hong Kong banyak kawasan miring ditumbuhi pohon. Saya ingin memanfaatkan itu, tetapi tidak menghilangkan pohonnya. Jadi, bentuk desainnya mengikuti kontur tanah dan pohon tumbuh," kata pemuda 25 tahun itu.

"Menurut saya, arsitektur itu tidak mengurangi lahan, tetapi justru memberi nilai tambah pada tempat itu," lanjutnya.

Bongkar pasang

Dalam rancangannya, Adrian membuat bangunan dengan sistem berundak. Setiap lantai memiliki fungsi sendiri. Lantai pertama tetap digunakan sebagai area publik, misalnya untuk anak-anak bemain atau berolahraga. Pada lantai ketiga dibuat hostel yang bisa dibongkar pasang.

"Pada puncak musim libur, hostel ini untuk menampung turis dan bisa dibongkar lagi pada off peak season," jelas Adrian.

Menurut Benjamin Towell dari BCA, kompetisi ini merupakan kali pertama diadakan oleh pihaknya.

"Kami berharap bisa digelar secara rutin. Entah, setahun sekali atau dua tahun sekali," ujarnya.

Pengumuman tentang kompetisi ini sebelumnya telah disebar ke sejumlah perguruan tinggi di Asia Pasifik sejak April 2011. Pendaftaran karya ditutup pada awal Juli lalu. Peserta bisa perorangan ataupun tim maksimal terdiri dari 10 orang.

Di tahun pertama ini, sebagai pemenang pertama Adrian berhak atas hadiah uang sebesar 3.000 dollar Singapura. Sementara juara kedua, tim dari Universitas Nasional Singapura (NSU) mendapat hadiah sebesar 2.000 dollar Singapura. Hadiah ketiga diraih Leong Kim Ling asal Universiti Kebangsaan Malaysia sebesar 1.000 dollar Singapura.

Adapun karya para peserta dinilai oleh lima juri, yang masing-masing adalah Lam Siew Wah (Deputi Direktur Kepala Industri dan Perdagangan BCA), Tai Lee siang(Presiden Singapore Green Building Council), Tang Kok Thye (ADDP Architect), Rita Soh (Presiden Dewan Arsitek Singapura), serta Kantilal.


Sumner : www.properti.kompas.com/Adrian.Lo.dan.Rancangan.Ciamik.di.Lahan.Miring

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar