Kamis, 08 Maret 2012

Awas...Persaingan Mebel Makin Sengit!



JAKARTA,Persaingan industri mebel semakin sengit. Hal ini karena pasar tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Eropa sedang terkena krisis global. Akibatnya, permintaan furnitur dari pasar ekspor semakin berkurang.

Prieyo Pratomo, Executive Advisor Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia (Asmindo) menggambarkan, persaingan negara-negara produsen mebel, terutama negara-negara ASEAN dan China memang baru akan terlihat pada bulan ini sampai April. Kemudian, persaingan akan berlanjut pada September sampai Oktober nanti. Sebab, pada bulan-bulan tersebut akan ada pameran furnitur berskala Internasional di negara-negara produsen secara berurutan. Misalnya, akan ada pameran Malaysian International Furniture Fair mulai 6 Maret kemarin. Kemudian, menyusul International Furniture Fair Singapore-ASEAN Furniture Show, Furniture & Craft Fair Indonesia dan ada juga pameran serupa di Vietnam.

Pada acara-acara pameran itulah, para pembeli dari negara-negara tujuan ekspor memanfaatkan peluang untuk menentukan produk dari negara mana yang akan mereka beli. Untuk menyiasati sengitnya persaingan memperebutkan ceruk pasar yang mengecil itu, desain produk menjadi sangat penting. Maklum, kalangan menengah ke atas memiliki selera lebih tinggi ketimbang kalangan bawah yang mayoritas hanya menggunakan mebel sebagai perlengkapan rumah tangga.

"Kalau orang kaya, kan, furnitur itu untuk dikoleksi dan juga gaya hidup. Makanya, penting untuk membuat produk yang bagus secara desain," ujar Prieyo.

Division of Marketing & Promotion Head Asmindo, Andre Sundriyo sepakat dengan Prieyo. Dia mengatakan, pembeli dari pasar ekspor tradisional seperti Amerika serikat dan negara Eropa hanya memiliki waktu sebentar untuk mengikuti pameran furnitur dari satu negara ke negara lain. Hal ini karena jadwal pameran furnitur tersebut memang tak lama. Untuk itulah, produsen harus menampilkan kualitas desain sangat bagus untuk memikat minat pembeli yang tak punya banyak waktu.

Andre mengungkapkan, Indonesia kaya sumber daya alam yang bisa menunjang industri mebel. Namun secara desain, para perajin kita mayoritas selalu membuat sesuai dengan pesanan pembeli. Sehingga yang terjadi mereka tidak memiliki kekhasan dalam mendesain sebuah produk mebel.

Dampaknya, ketika pasar tersebut hilang karena krisis, produsen kehilangan peluang untuk mengincar pasar lain. Hal ini lantaran pasar baru yang diincar tidak tertarik dengan desain mebel yang biasa dibuat produsen mebel nasional.

"Makanya, waktu pasarnya hilang karena krisis, produknya sulit terserap," katanya.

Dia bilang, saat krisis global rata-rata penjualan di setiap negara produsen mebel seperti negara ASEAN dan China mengalami penurunan ekspor sebesar 20%. Sekadar informasi, Asmindo mencatat ekspor mebel tahun lalu hanya sebesar US$2,18 miliar atau turun 20% dari tahun 2010. Tahun ini Asmindo berharap eskpornya bisa menyamai tahun 2010.

Sumber : www.properti.kompas.com/Awas.Persaingan.Mebel.Makin.Sengit.

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!





rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar