Rabu, 14 Maret 2012

Berpotensi Macet, Warga Keluhkan Maraknya Apartemen



BEKASI, Maraknya pembangunan apartemen di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, mulai dipertanyakan warga. Pesatnya pertumbuhan apartemen dipastikan akan menyebabkan kemacetan panjang akibat daya dukung jalan tidak lagi memadai.

"Saya tidak habis fikir, kenapa kok apartemen seperti Kemang View dibangun di lokasi jalan raya Pekayon yang kini sudah macet. Bagaimana nanti kalau mereka bangun apartemen 18 lantai sebanyak empat blok yang bakal diisi ribuan KK (Kepala Keluarga)," kata Revan, warga perumahan Pondok Mitra Lestari yang setiap hari melewati Jalan Raya Pekayon tersebut, Selasa (12/3/2012) kemarin.

Dalam pendirian apartemen, menurut dia, perlu lulus analisa mengenai dampak lalulintas. Sementara secara kasat mata, jarak apartemen itu ke jalan raya hanya beberapa meter saja dan jalan di depannya juga tidak luas. Ia menegaskan, seharusnya pemerintah daerah tegas dalam mengeluarkan aturan pendirian apartemen sesuai aturan dan memenuhi semua persyaratan.

"Jangan sampai setelah berdiri nanti didemo warga seperti kasus Mal Blue Plaza," ujarnya.

Fenomena menjamurnya apartemen di Kota Bekasi telah mengusik anggota DPRD setempat untuk mengingatkan pengembang agar tidak semata-mata mencari keuntungan besar dengan membangun apartemen. Pengembang semestinya juga ikut peduli dengan peruntukan suatu lahan.

"Harus dipertanyakan perizinan mereka, khususnya apartemen seperti Kemang View. Apa memang badan pelayanan perizinan terpadu telah mengeluarkan dan apakah sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah," kata anggota DPRD Kota Bekasi Hj Ratu Tatu.

Mendirikan sebuah apartemen yang menyediakan ribuan unit rumah memerlukan kajian mendalam. Dalam kondisi seperti saat ini saja jalan raya Pekayon sudah sangat padat, apalagi nanti bila apartemen tersebut selesai dan dihuni.

Saat ini pun, di seputar apartemen yang tengah dibangun itu, telah berdiri mal-mal besar yang mendorong mobilitas warga untuk bergerak ke sana. Hanya dalam radius satu kilometer saja ada empat mal serta tiga apartemen dengan delapan menara.

"Sulit membayangkan, betapa susahnya pergerakan warga akibat dikepung kemacetan. Daya dukung jalan relatif tidak mengalami perubahan, sementara pembangunan dan pusat ekonomi terfokus di sana," ujarnya. 

Anggota DPRD lainnya Joko S dari Fraksi PDI-P mengingatkan agar persoalan perizinan harus diberikan selektif setelah persyaratan terpenuhi.

"Kita kan sudah ada Perda tentang penyediaan sarana utilitas dan perizinan, harusnya mengacu kesana serta peruntukan tata ruang wilayah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua REI Kota dan Kabupaten Bekasi Acep Suparman menyatakan, pengembang melihat membangun apartemen memberikan keuntungan besar ketimbang membangun rumah tapak sejahtera dengan marjin hanya 10%.

"Mereka punya lahan strategis, dana, dan keahlian membangun rumah horizontal sehingga lebih memilih yang memberikan profit besar," kata Acep.


Sumber : www.properti.kompas.com/Berpotensi.Macet.Warga.Keluhkan.Maraknya.Apartemen

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!





rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa rumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewarumah dijual, rumah disewa, apartemen dijual ,apartemen disewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar