Ilustrasi kawasan industri di Karawang
"Sumber pendanaan akuisisi berasal dari kas internal karena cashflow perusahaan masih cukup," ujar Executive Director Capital & Invesment Management DILD Archied Noto Pradono di Jakarta kemarin. Intiland saat ini memiliki kawasan industri di Ngoro yang diberi nama Ngoro Industrial Park.
Ada tiga tahap pengembangan yang dilakukan perseroan. Pada tahap pertama, perseroan sudah menjual lahan industri seluas 220 ha sejak 1995. Proyek ini bekerja sama dengan RSEA Engineering Corporation dengan penyertaan masing-masing sebesar 50 persen.
Pengembangan tahap pertama ini masih menyisakan lahan seluas 3 hektare. Adapun, penjualan tahap kedua dengan total luas 225 ha mulai dilakukan sejak 2011. Proyek tahap kedua ini digarap Intiland tanpa mitra dengan sisa lahan yang belum terjual sebesar 150 ha.
Archied mengungkapkan, rata-rata tiap tahun perseroan menjual sekitar 25-30 ha di kawasan industri. "Tahun ini kami targetkan kawasan industri berkontribusi sebesar 15 persen terhadap total pendapatan," paparnya.
Dia menambahkan, hingga semester-I 2012 perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp1,5 triliun. Dari total itu, sebesar 50 persen mendapat kontribusi dari industrial.
Archied juga mengakui, kontribusi industrial tahun ini memang lebih kecil dibandingkan tahun lalu, tetapi harga jual mengalami pertumbuhan lebih baik, karena trennya bagus. Dan, hingga saat ini perseroan mencatatkan sisa lahan seluas 150 ha, maka pihaknya berencana menambah lahan. "Tahun lalu kontribusinya mencapai 20 persen," katanya.
Corporate Secretary DILD Theresia Rustandi menambahkan, hingga akhir semester-I 2012 realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp500 miliar atau masih di bawah 50 persen dari capex yang dianggarkan perseroan sebesar Rp1,4-1,5 triliun.
"Capex tersebut kami sebar untuk proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini," katanya. Dia memastikan, hingga akhir tahun akan ada dua tambahan hotel yang beroperasi, yakni di Kelapa Gading, Jakarta, dan Nusa Dua, Bali. Seperti diketahui, saat ini perseroan sedang berencana membangun 29 hotel.
Dalam hal ini,perseroan memperhatikan wilayah-wilayah yang mempunyai padat transportasi untuk dijadikan transit. Dari total hotel itu perseroan sudah melakukan studi dan mengalokasi investasi. Menurut Theresia, 29 hotel itu bervariasi, dan hingga saat ini sudah ada tiga hotel yang beroperasi yakni di Yogyakarta,Semarang, dan Kuta.
"Anggaran setiap hotel mencapai USD4–5 juta atau setara Rp40–50 miliar," katanya. Sementara, wilayah-wilayah yang sudah ada di pipeline perseroan untuk didirikan hotel, antara lain Balikpapan, Palembang, Manado, dan Bali.
Sumber : www.property.okezone.com/intiland-bidik-lahan-industri-150-ha-di-jawa-timur
Cari RumahDijual Bekasi ??
Kunjungi juga rumah123-asli.blogspot.com untuk lebih tau informasi rumah dan property
Tidak ada komentar:
Posting Komentar