Ilustras: aneahira
Namun, Sekretaris Real Estate Indonesia (REI) DIY, Nur Andi Wijayanto mengaku untuk tipe kecil dengan kisaran Rp100-Rp150 juta sempat terganggu sesaat.
"Sekarang banyak yang beralih ke pembiayaan syariah, karena tidak dibatasi dan konsepnya bagi hasil," tuturnya.
Branch Manajer Bank Muamalat Indonesia cabang Yogjakarta Herry Wahyudi, mengaku Pembiayaan Hunian Syariah (PHS) Bank Muamalat tumbuh positif. Setiap bulannya ada kenaikan hingga 10 persen. Sedangkan potensi pasar yang terserap sekitar 30 persen dengan nilai kurang lebih Rp100 miliar.
"Permintaannya cukup banyak, tetapi tidak semuanya bisa terpenuhi kalau aspek syariahnya tidak masuk," jelasnya.
Bank Muamalat, imbuhnya, telah menjalin kerjasama dengan beberapa developer. Baik yang menangani perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga developer yang membangun perumahan menengah ke atas. Pembiayaan yang dijalankan mulai dari end user sampai dengan konstruksi.
Kerjasama dalam hal PHS ini, telah dilakukan sejak 2009 silam. Bahkan Bank Muamalat baru saja bekerjasama dalam pembangunan hotel dan apartemen juga.
"Kalau trend property meningkat, kami yakin pembiayaan syariah juga akan meningkat," jelasnya.
Selama ini perbedaan pembiayaan syariah dengan bank konvensional terletak pada loan to value yang lebih kepada sisi bagi hasil. Di samping itu dalam sistem syariah menggunakan pertimbangan pemanfaatan.
"Meski secara bisnis bagus, tetapi aspek syariah tidak masuk, tetap tidak kita cairkan," tandasnya.
Sumber : www.property.okezone.com//kpr-syariah-sedang-jadi-tren
Cari RumahDijual Bekasi ??
Kunjungi juga rumah123-asli.blogspot.com untuk lebih tau informasi rumah dan property
Tidak ada komentar:
Posting Komentar