Senin, 22 November 2010

PT BSD Tbk Kini Perusahaan Properti Terbesar

JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD), pengembang skala besar di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, akan menjadi perusahaan properti terbesar setelah mengakusisi tiga perusahaan terafiliasi.

"Aset BSD akan meningkat 105 persen dari Rp4,7 triliun sebelum akuisisi menjadi Rp9,7 triliun setelah proses akuisisi," kata Presdir BSD Harry Budi Hartanto saat ditemui usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan ini, Kamis.

Harry menjelaskan rencana akuisisi BSD terhadap PT Duta Pertiwi, PT Sinar Mas Wisesa, dan PT Sinar Mas Teladan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui mekanisme RUPS.

Harry didampingi Sekretaris Perusahaan Feniyati Tenggara mengatakan, perusahaan dalam rangka mewujudkan rencana itu akan menerbitkan saham (right issue) dengan total nilai Rp4,9 miliar. "Sebanyak 87,4 persen dana right issue akan dipergunakan untuk membiayai akuisisi Rp4,3 triliun, sedangkan sisanya 12,6 persen atau Rp600 miliar lebih untuk membangun infrastruktur dan pembangunan perumahan tahap II," ujar Harry.

Feniyati mengatakan, harga right issue setara Rp760 persaham untuk 6,56 lembar saham.
"Bahkan apabila akuisisi berjalan lancar kapitalisasi dapat ditingkatkan Rp13,3 triliun, seandainya saham ditargetkan sebesar Rp1.200 persaham maka potensi kapitalisasi bisa mencapai Rp21 triliun," ujarnya.

Harry mengharapkan, akuisisi ini akan membuat pendapatan BSD naik dua kali lipat, serta semakin memantapkan struktur pendapatan dari semula Rp709 miliar menjadi Rp1,3 triliun.
Rincian akuisisi BSD meliputi PT Duta Pertiwi 85,3 persen Rp3,47 triliun, PT Sinar Mas Wisesa 55 persen Rp387,1 miliar, dan PT Sinar Mas Teladan 60 persen Rp500 miliar lebih, paparnya.

Harry lebih jauh mengungkapkan, telah mengalokasikan Rp350 miliar pembangunan infrastruktur berupa akses di sepanjang Sungai Cisadane baik sisi Barat dan Timur.
BSD juga telah melakukan serah terima pada tahun 2010 untuk proyek perumahan the Icon dan Forestra masing-masing 2000 dan 1000 unit rumah, serta akan serah terima unit tahun 2011 sampai dengan 1.300 unit rumah.

Harry mengatakan, sesuai SK BSD mengantongi hak pengembangan lahan 6.000 hektare, sebanyak 4.800 hektare sudah dibeli, sebanyak 1.600 hektare sudah dikembangkan, serta masih memiliki land bank 3.300 hektare.

Aset BSD akan meningkat 105 persen dari Rp4,7 triliun sebelum akuisisi menjadi Rp9,7 triliun setelah proses akuisisi. -- Harry Budi Hartanto.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar