Selasa, 14 Desember 2010

Jalan Layang Kampung Melayu-Tanah Abang Dibangun, Nilai Properti Melambung

Di penghujung tahun ini, Pemerintah DKI Jakarta memulai proyek pembangunan jembatan layang alias fly over Kampung Melayu–Tanah Abang. Jembatan sepanjang 1,6 kilometer (km) ini diprediksi akan melambungkan harga tanah di Jalan Satrio.

PT Agung Podomoro Land Tbk, pengembang superblok Kuningan City, termasuk yang cukup yakni bahwa nilai jual properti di kawasan itu akan melambung. Indra Widjaja Antono, Direktur Pemasaran Agung Podomoro, mengatakan, saat ini, harga tanah di kawasan Satrio berkisar Rp 8 juta–Rp 12 juta per meter persegi (m2). “Harga tanah berpeluang naik lebih dari 20 persen saat fly over usai dibangun," ujar Indra.

Prospek cerah properti di kawasan ini membuat Agung Podomoro giat mengebut proyek. Kuningan City merupakan superblok seluas 3,6 hektare (ha) dengan luas bangunan 384.000 m2. Proyek yang menelan investasi Rp 2,2 triliun ini terdiri dari dua menara apartemen Denpasar Residence setinggi 42 lantai. "Tingkat penyerapan di kedua menara ini sudah mencapai 95 persen dan 85 persen," kata Indra.

Kuningan City juga memiliki menara perkantoran Axa Tower yang menyediakan 58.000 ruang penjualan mencapai 65 persen. Ada pula menara gaya hidup dan hiburan Gourmet Tower yang telah terisi 65 persen - 75 persen.

Indra mengatakan, pembangunan Kuningan City sudah 70 persen selesai. Dia menargetkan, pembangunan selesai kuartal I-2011 dan penjualan usai akhir tahun 2011.

Artadinata Djangkar, Direktur PT Ciputra Property Tbk, juga meramal, dengan adanya fly over, harga tanah di kawasan tersebut akan naik lebih dari 20 persen. "Fly over akan menambah daya tarik kawasan ini," kata Artadinata.

Ciputra World merupakan superblok seluas 5,4 ha dengan luas bangunan 400.000 m?. Pembangunansuperblok yang menelan investasi Rp 3 triliun ini ditargetkan selesai dan terjual pertengahan tahun 2012.

Ciputra World terdiri dari mal enam lantai yang kini telah terserap 20 persen. Ada pula apartemen My Home setinggi 46 lantai yang menawarkan 136 unit hunian. Saat ini My Home sudah terjual 60 persen

Stefanus Ridwan, Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, pengembang Kota Kasablanka juga sumringah. Dia meramal, keberadaan fly over akan menurunkan kemacetan di terusan Satrio hingga 50 persen. “Fungsi fly over sebagai pengurai kemacetan cukup besar,” katanya. Kota Kasablanka berdiri di atas lahan seluas 9,5 ha dengan total luas bangunan 650.000 m2. Hingga kini, penjualan Kota Kasablanka telah mencapai 90 persen.


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar