Jumat, 10 Desember 2010

Modern Minimalis Masih Menjadi Pilihan

Desain bangunan modern minimalis mulai mencuat ke pasar properti di dalam negeri dalam 2-3 tahun terakhir. Konsep ini banyak diterapkan pada rumah-rumah menengah bawah guna menyiasati terbatasnya lahan. Ternyata, desain modern minimalis masih akan menjadi tren bangunan properti di 2011 mendatang.

Tren desain properti itu setidaknya diungkapkan dua pengembang di Jatim, juga pengamat arsitektur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Dirut PT Graha Agung Kencana, Nurhadi mengakui, desain modern minimalis masih menjadi pilihan bagi pengembang rumah, khususnya segmen menengah bawah.

Pasalnya, dengan lahan yang ada pemakaian konsep modern minimalis akan membuat tampilan rumah terkesan lapang, namun tetap memberi kesan mewah.

“Modern minimalis masih tren, meski ada pengembangan baik dari sisi tampilan, bahan dan lainnya,” kata Nurhadi, Rabu (8/12).

Secara teknis, jelas Nurhadi, desain properti memang terus berkembang. Misalnya, rumah berkesan minimalis, namun cenderung memerhatikan sisi ramah lingkungan.

Tak heran jika beberapa pengembang juga menciptakan tren green property, seperti menciptakan ruang taman di dalam rumah, plafon tinggi, dan banyak bukaan udara.

“Klaster-klaster baru yang akan kita kembangkan di tahun depan pun juga masih menerapkan konsep modern minimalis. Pengalaman selama ini, tak butuh waktu lama untuk memasarkan unit-unit itu karena memang konsumen masih menyukai,” ujarnya.

Diakui Nurhadi, desain yang diterapkan sebenarnya bukan pertimbangan utama bagi konsumen dalam membeli rumah. Namun, mengikuti tren desain yang berkembang merupakan keunggulan tersendiri bagi pengembang.

Konsep modern minimalis juga akan menjadi pilihan pengembang Tanrise Property yang akan mengembangkan proyek perumahan untuk segmen menengah bawah di Surabaya di 2011.

Menurut General Manager Tanrise Property Ris Handono, modern minimalis selama ini sudah diterapkan pada bangunan ruko dan pergudangan yang dikembangkannya.

“Terbukti, konsep ini memberikan nilai tambah dan banyak diminati konsumen. Jika area komersial saja cocok untuk konsep modern minimalis, apalagi jika ini diterapkan di proyek perumahan,” ujar Ris Handono.

Tanrise Property telah menyiapkan lahan seluas sekitar 16 hektare di kawasan Menganti, Surabaya, yang kemungkinan tahun depan mulai mengembangkan untuk proyek perumahan.

Perawatan Gampang

Pengamat Arsitektur dari Laboratorium Perumahan dan Permukiman Jurusan Teknik Arsitektur FTSP ITS Wahyu Setiawan mengungkapkan, hunian serba minimalis diperkirakan masih akan menjadi tren di tahun depan, terutama di kawasan Surabaya.

“Alasannya, hunian minimalis hemat material atau bahan bangunan jadi harganya bisa lebih efisien, maintenance-nya juga lebih mudah,” kata Wahyu, Rabu (8/12).

Keterbatasan lahan di daerah perkotaan juga menjadi pertimbangan tersendiri dipilihnya hunian model ini. Akan tetapi, rumah mewah dengan bangunan serba maksimal diperkirakan masih akan ada, namun pertumbuhannya tidak terlalu banyak.

“Yang pasti hunian minimalis dengan konsep green architecture akan kian diminati,” yakinnya.

Ini terbukti di beberapa kompleks perumahan baru yang terletak di kawasan gersang, berlomba-lomba mengubah desainnya menjadi terbuka dan hijau. Misalnya, memperbanyak ventilasi dan cerobong udara untuk mengalirkan hawa panas dari dalam rumah.

Wahyu menambahkan, konsep itu juga terlihat pada pemilihan material bangunannya yang lebih akrab dengan alam. Memperbanyak penanaman tanaman hijau memungkinkan penyerapan CO2 lebih besar dan menghasilkan O2 yang melimpah.

“Tren globalnya demikian. Pembangunan rumah-rumah baru yang harganya mulai kisaran Rp 300 juta sudah banyak yang menerapkan konsep bangunan yang ramah lingkungan,” jelas Wahyu.

Menurutnya, model hunian vertikal di lahan terbatas diperkirakan juga masih akan diminati. Ini termasuk juga dalam konsep minimalis.

“Pembangunan rumah vertikal justru bisa lebih banyak berkreasi dalam hal desain. Model yang dipilih masih yang praktis. Materialnya selain batu bata bisa kaca yang memantulkan panas,” ujar Wahyu.

Hunian minimalis ini, lanjutnya, akan tetap menjadi primadona lantaran untuk mendesain tak harus memanggil ahli khusus. Keahlian yang dibutuhkan untuk membangun hunian minimalis bisa didapatkan dari banyak referensi, terutama dari sisi interior bisa dilakukan modifikasi sendiri. “Intinya tidak memerlukan keahlian yang terlalu rumit,” tandasnya.

Di kawasan Surabaya, konsep hunian minimalis banyak dijumpai di kompleks perumahan baru. “Kalau di kawasan Surabaya Timur, lahannya saya rasa sudah padat dan sudah dikuasai pengembang tertentu. Konsep perumahannya juga sudah jelas. Untuk kawasan Surabaya Barat lebih banyak lahan sisa, jadi lebih mudah dikreasikan,” ujar Wahyu.

Ia mengatakan, hunian minimalis ini akan banyak dijumpai di rumah-rumah swadaya, di luar kompleks perumahan. Misal yang terletak di gang-gang atau kategori rumah-rumah second yang direnovasi lagi.
“Kebutuhan konsep minimalis ini akan terus tumbuh sesuai dengan life style masyarakat,” pungkas Wahyu.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar