Jumat, 17 Desember 2010

Saling Membutuhkan

Sektor properti menjadi salah satu primadona bagi kalangan perbankan dalam satu tahun terakhir ini. Maklum permintaan konsumen mengalami peningkatan di tahun ini, seiring meningkatnya kebutuhan akan rumah hunian.

Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) Jatim Nur Wakhid mengatakan, antara sektor properti dengan perbankan saling membutuhkan. Pengembang ingin menggandeng perbankan dalam rangka memberi kemudahan bagi konsumen dalam memiliki rumah, sedang perbankan ingin menawarkan produk properti yang bisa menarik konsumen sesuai kemampuannya dengan dana yang ada di bank.

“Dalam hal ini, jika banyak pilihan perbankan otomatis juga memberi ruang bagi pengembang untuk memberikan pilihan kepada konsumen. Jika banyak rumah yang terbeli, otomatis perputaran uang lancar dan pengembang bisa membangun lebih banyak proyek properti,” kata Nur Wakhid, Rabu (15/12).

Diakuinya, tahun ini sektor properti kembali booming seiring dengan kian rendahnya suku bunga bank. Kondisi itu makin bergairah dengan banyaknya bank-bank syariah yang masuk ke sektor properti.

Meski begitu, Nur Wakhid melihat kompetisi antarbank masih terbilang wajar. Kondisi itu berbeda dengan beberapa tahun lalu, di mana persaingan cukup ketat, bahkan terjadi saling bajak-membajak nasabah.

“Tentu ini membawa dampak positif bagi properti di dalam negeri. Kontribusi KPR dari bank syariah memang masih kecil, namun mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan,” ungkap Nur Wakhid.

Pasar properti di Jatim yang cukup potensial menjadi daya tarik tersendiri bagi perbankan syariah untuk masuk. Apalagi selama ini dari seluruh transaksi properti, sekitar 80 persen dilakukan dengan kredit pemilikan rumah (KPR).

“Dengan penawaran yang menarik seperti penghitungan yang tidak didasarkan pada bunga dan cicilan yang besarannya tetap selama masa tenor, memberi peluang yang besar bagi bank syariah untuk menggaet nasabah,” jelasnya.

Kenyataan itu. imbuh Nur Wakhid, membuatnya kian agresif melakukan kerja sama dengan bank-bank syariah di dalam negeri, baik melalui even pameran maupun sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang melibatkan kalangan pengembang.

Beberapa wilayah di Jatim selama ini mengalami perkembangan sektor properti yang cukup pesat, seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Malang, Mojokerto, hingga Pasuruan.

“Tahun depan saya kira sektor properti di Jatim juga masih tumbuh, salah satunya dengan gencarnya sektor perbankan umum dan syariah yang mulai membidik proyek di kawasan tersebut,” pungkas Nur Wakhid


Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)
Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar