Rabu, 22 Februari 2012

Rahasia di Balik Pilar

detail berita
Foto: Pilar/ diptara.com
PILAR saat ini bukan lagi dijadikan simbol kekuatan bangunan. Sesuai perkembangan dunia arsitektur, pilar juga mempunyai nilai estetika yang dapat mempermanis bagian interior rumah.

Pilar, seperti yang kita tahu, merupakan tiang penyokong suatu bangunan. Tiang ini dapat berfungsi sebagai bagian yang mampu menopang berat bangunan, namun bisa pula berfungsi sebagai ornamen.

Seiring majunya perkembangan gaya hunian saat ini, mungkin banyak dari Anda yang menggunakan pilar sebagai ornamen arsitektur rumah.

Menurut arsitek Denny Setiawan, pilar bukan hanya penopang biasa. Bila dikerjakan dengan memperhatikan unsur artistik, pilar pasti akan lebih berkesan mewah dan megah. Untuk itu, faktor utama yang harus diperhatikan adalah pemilihan bahan materialnya, semisal beton, lapisan keramik, kayu, logam, ataupun batu alam.

Bila Anda ingin tampilan yang elegan, pilar yang terbuat dari marmer dapat dijadikan pilihan yang tepat. Pilar yang dilapisi marmer biasanya digunakan sebagai dekorasi interior rumah yang cenderung bergaya Mediteranian.

"Dalam bidang arsitektur, pilar berfungsi sebagai penambah keindahan suatu bangunan. Pilar juga memiliki beragam corak dan motif. Mengenai ukuran pilar, bisa disesuaikan dengan bentuk bangunan," ujar Denny.
Dari segi desain, pilar selalu memiliki ciri tersendiri. Misalnya untuk bangunan bergaya arsitektur Romawi, bentuk pilar lebih banyak menggunakan batu lengkung.

Tidak hanya itu, pada pilar bergaya Romawi biasanya terdapat ukiran serta beberapa elemen dekoratif seperti lukisan. Pada zaman dahulu, pilar dengan ukuran besar amat diminati. Warna tanah seperti cokelat dan merah bata menjadi pilihan yang amat digandrungi pada masa itu.

Memasuki era 1970-an, pilar ditampilkan dalam bentuk yang sederhana, seperti permainan geometris dan tidak banyak menggunakan aksen ukiran. Selain itu, material semen dan batu candi juga kerap dijadikan pilihan.

Pilar yang diletakkan di luar rumah pada dasarnya memiliki dua fungsi. Yang pertama sebagai aksen point of interest, sedangkan yang kedua sebagai penanda pintu masuk rumah sehingga memudahkan seseorang untuk menemukan pintu masuk.

"Karena pilar merupakan bagian dari struktur bangunan, maka diperlukan perhitungan yang tepat mengenai besar, tinggi, serta jaraknya," ujar Denny.

Besar-kecil pilar bergantung pada besarnya beban yang disanggah serta jarak antarpilar. Semakin besar beban yang ditopang atau semakin tinggi pilar, maka ukuran atau dimensinya juga akan semakin besar. Satu hal yang harus dihindari, ukuran pilar jangan sampai melebihi pintu masuk di dekatnya.

Jenis material yang digunakan pun harus diperhatikan saat Anda ingin membangun pilar, karena itu akan sangat berpengaruh pada konstruksi satu bangunan. Sebaiknya material terbuat dari bahan berstruktur kuat dan keras, serta tahan berada di alam terbuka.

"Material yang sering digunakan untuk membangun pilar adalah beton. Namun, material seperti kayu, bambu, atau batang kelapa juga bisa dijadikan pilihan untuk hunian yang bergaya etnik," kata arsitek Rizky Artando.

Rizky menambahkan, kayu samarinda, bangkirai, damar laut, dan kayu kamper merupakan beberapa bahan lain yang bisa digunakan untuk pilar. Selain bersifat tahan lama, material kayu dapat pula dibentuk menjadi beragam model, bahkan bisa diberi ukiran, guna menghindari serangan rayap, kayu bisa diberi polesan cairan antirayap.

Anda bisa membuat bagian bawah tiang pilar sedikit lebih besar daripada bagian atasnya. Hal ini dapat memperkuat dan memperkokoh bangunan pilar. Secara umum, bentuk pilar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu doric, ionic, dan corinthian.

Model doric lebih menonjolkan kesederhanaan, sedangkan untuk jenis ionic dan corinthian lebih mengedepankan aksen ukiran serta lukisan.

"Tiang doric bentuknya kokoh, tapi sedikit pendek. Bagian bawah tiang ini langsung bersentuhan dengan lantai. Pada pilar jenis ini tidak ada bentuk ukiran yang cukup rumit. Lalu berkembang ke model corinthianyang sedikit lebih tinggi dibandingkan ionic," kata Rizky.

Bila pada zaman dulu pilar digunakan untuk bangunan penting, seperti istana dan kuil, tapi seiring dengan perkembangan tren hunian dewasa ini, pilar juga bisa digunakan untuk bangunan pribadi ataupun komersial.



Sumber : www.property.okezone.com/rahasia-di-balik-pilar

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar