Kamis, 09 Februari 2012

Tampilkan Pesona Daur Ulang pada Ruang Keluarga


detail berita
Foto: Inspirasi daur ulang pada ceiling/ dornob.com
MENDEKORASI rumah tidak mesti selalu menggunakan material baru. Memakai material dari bahan daur ulang pun bisa menjadi pilihan yang unik dan ciamik ketika Anda bisa mengakalinya.

Salah satu rumah yang menerapkan bahan daur ulang sebagai dekorasi adalah rumah seorang arsitek sekaligus pengusaha Satrio Herlambang.
Mendaur ulang material lama menjadi satu keindahan, merupakan konsep yang diusung rumah yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini.

Gaya yang diusung adalah tropis modern yang dinamis dengan aplikasi material alami, menjadikan hunian terlihat natural. Misalnya saja, ruang keluarga dibangun berdampingan dengan taman kering yang ditata secara sederhana dengan taburan batu koral berwarna putih.

Tegel granit berwarna putih dipadu sofa cokelat yang menawan juga menjadikan ruangan terkesan hangat.

Memiliki hunian yang asri di tengah Jakarta yang terik menjadi impiannya. Penataan yang optimal terhadap rumah siapa pun yang berkunjung merasa nyaman dan betah.

Rumah idaman seperti itulah yang mengilhami keluarga Satrio dalam mendesain hunian nan nyaman untuk tempat bermain dengan buah hati tercinta.

Keluarga kecil ini meyakini kebersamaan dan kemesraan bersama anggota keluarga merupakan momen sangat berharga. Satrio lantas membangun rumah dua lantai seluas 400 meter persegi untuk mengakomodasi semua kebutuhan penghuninya. Bila dilihat dari luas bangunan, rumah ini terbilang cukup besar karena disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang cukup banyak.

Setiap ruang didesain berskala besar dengan konsep terbuka sehingga dapat menciptakan "jalur komunikasi" dengan ruang yang lain. Di area transisi di bagian depan rumah alias foyer, Satrio memberikan sentuhan kaca dipadu daun pintu dari kayu jati yang tampak natural dengan polesan warna cokelat.

"Fungsi kaca di sini sebetulnya untuk menciptakan kesan luas dan penerangan.Karena bagian depan ini tidak terlalu besar,jadi saya menyiasatinya dengan menggunakan elemen kaca," ujar pria yang gemar mengoleksi miniatur kereta itu. Nuansa merah marun yang kental dengan hiasan tradisional Jawa menjadikan foyer ini terlihat lebih klasik.

Di sisi kanan dinding terpajang foto Satrio bersama sang istri. Tak ketinggalan, Satrio juga menambahkan unsur hijau dari tanaman bambu kuning yang diletakkan di sudut sebelah kiri dan kanan ruangan.

"Untuk foyer, saya tidak banyak memberikan dekorasi yang berat karena luas ruangannya terbatas. Agar terlihat lebih luas dan sebagai pembeda dengan ruang yang lain, saya mengaplikasikan unsur warna merah di dalamnya," paparnya.

Di samping foyer terdapat ruang kerja Satrio. Tatanan ruang kerja yang simpel dengan nuansa putih bersih memberikan kesan santai dan bersahaja. Adapun yang menarik, lantai ruang kerja ini diberi dekorasi miniatur kereta peninggalan mertua si empunya ruangan. Bagi ayah tiga anak itu, rumah adalah surga, tempat untuk melepas lelah, berkumpul, dan bercengkerama dengan keluarga.

Karena itu, sedapat mungkin dia menciptakan hunian yang sesuai dengan kebutuhan anggota keluarganya. Filosofi itu juga yang terlihat dari bangunan rumah bercat putih yang banyak memadukan elemen kaca dan kayu ini.

Kebersahajaan sang pemilik rumah terlihat dari ruang keluarga yang mungil dan didesain secara simpel, namun tetap memberikan kesan bagi siapa pun yang datang.

Di sebelah kiri ruang keluarga terdapat taman kering yang ditata secara sederhana dengan taburan batu koral berwarna putih. Keasrian taman kering ini semakin menawan berkat deretan pohon bambu yang ditanam di sekelilingnya.

Di tengah-tengah taman mungil ini, Satrio sengaja memberikan tampilan alami melalui batu bata merah yang diekspos dan dipadukan dengan gebyok Jawa yang tampil natural.

"Karena buat saya, rumah ini tidak terlalu besar,jadi saya harus pintar menyiasati pencahayaan dan sirkulasi udara di dalamnya," paparnya.

Keunikan lain, Satrio cukup pintar memanfaatkan kayu-kayu bekas untuk dibentuk dan dipoles kembali hingga layak pakai. Satrio mencontohkan, partisi yang memisahkan ruang keluarga dengan ruang makan, dulu merupakan kayu rangka atap bekas yang berasal dari rumah lamanya.

Beberapa kayu sisa juga disulap menjadi kursi dan meja yang artistik. "Ide pembuatan partisi tersebut berawal dari keinginan saya membuat model tangga yang melayang. Tapi, karena kondisinya tidak memungkinkan dan demi keamanan anak-anak, jadi saya bikinkan satu partisi khusus," sebutnya.

Melangkah lebih dalam, terdapat ruang makan dengan nuansa cokelat yang kental. Kehadiran meja makan klasik dengan perpaduan lampu gantung berwarna cokelat semakin menambah kealamian ruangan ini.

Ruang makan ini tidak hanya didesain secara cermat dari sisi dalamnya, juga sistem pergerakan udara dan perolehan view dari dalam rumah. Penempatannya yang menyatu dengan taman belakang menciptakan pertukaran udara secara maksimal.

Sumber : www.property.okezone.com/tampilkan-pesona-daur-ulang-pada-ruang-keluarga

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar