Senin, 07 Mei 2012

Ketika Renovasi Lebih Sulit dari Membangun Rumah



Bertambahnya jumlah keluarga menuntut bertambah pula kebutuhan ruang dalam hunian. Hal inilah yang membulatkan tekad Anda untuk merenovasi rumah. Masalahnya, memulai renovasi terkadang lebih sulit daripada membangun rumah dari awal.

Padahal, Anda tidak menginginkan hasil lebih buruk karena direnovasi. Untuk itu, perhatikan kriteria desain renovasi berikut ini.

Pengembangan tidak lebih dari 50 persen

Merenovasi bukan berarti mengganti seluruh bangunan. Ada faktor eksisting yang harus dipertimbangkan. Jika ingin melakukan pengembangan, eksplorasi semua kemungkinan yang ada. Sebaiknya, pengembangan bangunan tidak lebih dari 50 persen bangunan awal.

Pertahankan struktur lama

Sebagai bagian utama sebuah rumah, sebisa mungkin pertahankan struktur yang lama. Mengubah struktur membutuhkan usaha lebih. Selain itu, membutuhkan perhitungan sendiri, juga membuata biaya struktur lebih membengkak. Jika penambahan struktur baru memang sangat diperlukan, percayakan kepada ahli struktur untuk penghitungannya.

Material daur ulang

Pada hakikatnya, renovasi adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas ruang. Jadi, bukan berarti Anda harus mengganti semua material lama di rumah Anda. Material lama bisa menjadi berfungsi lebih. Tinggal bagaimana Anda dengan jeli dan kreatif mengolahnya. Dengan menggunakan material daur ulang, selain ramah lingkungan, Anda pun bisa berhemat.

Rewiring listrik

Merenovasi ruang akan mempengaruhi penambahan kebutuhan listrik. Maka, perhitungkan lagi kebutuhan listrik Anda serta berapa jumlah yang harus ditambahkan. Jika renovasi mengubah tatanan layout atau zona ruang, berarti pengelompokkan listrik yang telah dilakukan sebelumnya tidak sesuai lagi. Jika sudah tidak sesuai, maka Anda harus membuat pengelompokkan baru sesuai kebutuhan.

Apabila rumah Anda yang direnovasi berusia lama, sebaiknya membuat instalasi listrik yang baru, ketidakberesan instalasi yang sudah berusia tua dapat membuat tagihan listrik Anda semakin boros juga rentan kebakaran.

Investigasi pemipaan

Sebelum melakukan renovasi ada baiknya Anda melakukan investigasi saluran pipa yang lama. Periksa apakah masih berfungsi atau terdapat kebocoran sehingga perlu diganti. Untuk membuat saluran pipa baru, pertimbangkan letak pipa lama. Lalu mintalah saran daru arsitek atau kontraktor untuk merencanakan ulang jalur pipa baru.

RTH 40 persen

Renovasi bukan berarti membolehkan Anda untuk membuat bangunan seluas-luasnya. Minimal sisakan 40 persen lahan yang tidak terbangun untuk lahan terbuka hijau. Di lahan tersebut, Anda bisa membuat taman atau apotek hidup. Buat pula sumur resapan di area terbuka ini agar air hujan bisa dengan mudah diserap langsung menuju tanah.

Dana minim renovasi bertahap

Bila dana renovasi terbatas, maka mau tak mau Anda harus berkompromi antara anggaran dan desain. Agar hasilnya tetap maksimal, maka pilihlah renovasi bertahap. Caranya dengan membuat prioritas ruang-ruang yang hendak direnovasi terlebih dahulu. Dengan begitu kebutuhan dan keinginan Anda akan tercapai sesuai anggaran yang ada.

Tampilan visual

Saat renovasi, orang kadang mengidentifikasikan tampilan visual yang berbeda. Ini tidak sepenuhnya benar, karena yang terpenting adalah fungsi. Jika fungsi sudah terpenuhi, maka Anda dapat memberi dekorasi sesuai selera.

Perizinan IMB renovasi

Pekerjaan merenovasi rumah membutuhkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Renovasi. Jika renovasi yang dilakukan sudah sampai mengubah layout atau fasad rumah maka wajib memiliki IMB. Syarat pengurusannya tidak jauh berbeda dengan IMB awal membangun rumah. Anda tinggal menyerahkan kelengkapan dokumen seperti denah sebelum dan sesudah renovasi.

Sumber : www.properti.kompas.com/Ketika.Renovasi.Lebih.Sulit.dari.Membangun.Rumah

Cari rumah Propertykita ahlinya...!!

Cari rumah dijual  yang asri aman nyaman dan siap huni..??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar