Senin, 30 Mei 2011

Kemenpera Siapkan 20 Titik Kawasan Perumahan Terpadu





SURABAYA, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menyiapkan 20 titik kawasan perumahan terpadu di Tanah Air karena ingin mengurangi angka kebutuhan rumah di Tanah Air.  "Ke-20 titik tersebut menempel di enam koridor ekonomi nasional seperti Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar," kata Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa, di sela-sela 'Expo Properti 2011' di Surabaya, Sabtu.

Pemilihan program tersebut, jelas dia, karena keenam kota "amorf" tersebut merupakan wilayah dengan kondisi kemacetan tinggi, mobilitas tinggi, dan diperkirakan perekonomiannya bisa meledak. "Konsepnya program kami di 20 titik itu adalah perumahan besar dengan dukungan infrastruktur terpadu seperti pelabuhan, jalan raya, dan prasarana umum," ujarnya.

Untuk mewujudkannya, ungkap dia, program ini dilakukan atas jalinan kerja sama pusat dan daerah lalu ditawarkan ke swasta maupun masyarakat. Pihaknya optimistis, dengan upaya jemput bola itu bisa memberi solusi tersendiri bagi masyarakat yang selama ini terbebani oleh permasalahan tempat tinggal. "Kini, program itu sudah kami lakukan di Kota Maja, Jakarta sebagai percontohan," katanya.

Di Kota Maja, ia merinci, besaran dana yang digunakan membutuhkan sekitar Rp135 triliun. Untuk program di sana, pemerintah hanya bisa membantu sekitar Rp10 triliun, sedangkan sisanya partisipasi swasta termasuk masyarakat. "Total luas area di Maja, pada awalnya memakai luas lahan 11.000 hektare tetapi karena kebutuhannya besar saat ini meningkat menjadi 20.000 hektare," katanya.

Khusus di Jawa Timur, tambah dia, akan ada di tiga titik karena Surabaya memiliki potensi tersebut. Salah satunya di daerah Gresik dan pesisir Utara lainnya. "Intinya kawasan ini harus dukung koridor ekonomi nasional akibat terjadi mobilitas besar supaya infrastruktur yang disediakan memenuhi ergonomik kota," katanya. Apalagi, lanjut dia, Pemerintah Pusat ke depan ingin menurunkan angka karbondioksida di Tanah Air akibat tingginya polusi udara selama ini.

Selain itu, pada tahun 2025 penduduk Indonesia diperkirakan yang tinggal di kota besar meningkat menjadi 60 persen, sedangkan kini masih 50 persen. "Jika angka masyarakat yang tinggal di perkotaan kian meningkat, berapapun jalan yang dibangun tidak akan cukup, mengingat proses industri kian bertumbuh," katanya.


Sumber : www.properti.kompas.comKemenpera.Siapkan.20.Titik.Kawasan.Perumahan.Terpadu

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar