Kamis, 29 September 2011

Sample Rumah Murah Rp 25 Juta Dibangun 15 Unit di Lima Kota



Jakarta - Demi merangsang minat pemerintah daerah membangun rumah murah maka akan dibangun rumah percontohan jenis ini di lima kota. Proyek percontohan ini hanya akan dibangun tiga unit disetiap kota atau dengan total 15 unit.

"Ini buat pilot project, buat contoh saja, kita ingin buktikan ke pemerintah daerah kalau dengan Rp 25 juta jadi bisa bikin rumah," kata Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung kepada detikFinance, Rabu (28/9/2011)

Pangihutan menuturkan di setiap kota yang masuk dalam pilot project akan dibangun 3 jenis rumah murah yaitu rumah semi permanen, rumah baja ringan dan rumah pra cetak. Masing-masing lokasinya yaitu Kupang (NTT), Penajam (Kaltim), Batam (Riau), Purworejo (Jateng), dan Malang (Jatim).

"Bulan depan kita coba dengan pilot project," katanya.

Dari program ini akan ada dua opsi apakah akan dibangun di kawasan pengembang propeti atau pemda. Nantinya jika sudah terbangun maka masyarakat akan menilai rumah jenis apa yang mereka minati.

"Anggarannya sudah masuk APBN-P 2011 untuk pilot project rumah murah dengan harga Rp 25 juta," katanya.

Ia menambahkan minat masyarakat terhadap rumah murah sangat tinggi. Misalnya Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) saat melakukan proyek percontohan rumah murah sebanyak 200 unit ternyata jumlah peminatnya mencapai 6.000 orang.

Presiden SBY menargetkan hingga 2014 bisa membangun sekitar 1 juta unit rumah murah dengan harga per unit Rp 25 juta. Dari target 1 juta unit rumah murah itu, sebanyak 350.000 unit dibangun melalui program rumah swadaya. Sedangkan sisanya sebanyak 650.000 akan dibangun tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun sasaran masyarakat untuk program rumah murah ini terbagi dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang bankable yakni mereka yang telah memiliki penghasilan tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan seperti PNS golongan I dan II, TNI, dan Polri. Kedua, masyarakat yang nonbankable atau tidak layak secara perbankan mendapat pinjaman seperti pedagang asongan serta pedagang kaki lima.

Pembiayaan rumah murah ini diharapkan bisa dilakukan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga masyarakat bisa memperoleh rumah dengan harga yang terjangkau dengan suku bunga rendah selama masa tenor. Angsuran rumah murah ini sekitar Rp 225.000 sampai Rp 250.000 per bulan tanpa uang muka.

Ketersediaan tanah menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus Pemda setempat. Pemda dapat membeli tanah yang ada di daerahnya masing-masing serta memasukkannya menjadi Barang Milik Daerah dan dimasukkan dalam Rencana tata Ruang untuk daerah Permukiman.

Pada tahun 2012 Kementerian Perumahan Rakyat mendapatkan jatah anggaran Rp 4,604 triliun Anggaran ini diberikan untuk program rumah sangat murah dan penanganan pengungsi eks Timor Timur.

Sumber : www.finance.detik.com/sample-rumah-murah-rp-25-juta-dibangun-15-unit-di-lima-kota

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar