Senin, 25 April 2011

Dapur Putih, Kenapa Tidak?

MENGAPLIKASIKAN warna putih di dapur membutuhkan kecermatan dan kejelian si penghuni rumah. Warna putih akan memberi kesan dapur Anda lebih lapang dan bersih. Namun warna ini sering kali dihindari karena dinilai cepat kotor apalagi di ruangan dapur yang memiliki banyak aktivitas.

Warna putih identik dengan kesan clean, terang, dan lapang. Namun, terkadang penerapannya jadi persoalan tersendiri bagi pemilik rumah. Kesan dingin dan mudah kotor menjadi penyebab orang enggan menerapkan warna primer ini.

Padahal jika Anda cermat, warna putih bisa tampil cantik secara maksimal, sama seperti warna pada umumnya di rumah. Tinggal bagaimana Anda mengaplikasikannya menjadi lebih menarik. Terlebih jika penerapannya di dapur.

Di area inilah penghuni rumah menyiapkan, mengolah, dan memasak makanan untuk seluruh anggota keluarga. Berhubung aktivitasnya berkaitan dengan makanan, maka kebersihan dan kesehatan sangat penting untuk diperhatikan. Artinya, dapur tidak hanya membutuhkan sirkulasi gerak, cahaya, dan udara yang lancar, tapi juga kebersihan yang menjadi hal utama. Nah, kebersihan inilah yang biasanya diidentikkan dengan warna putih.

Meski demikian, bagi sebagian orang, putih tetaplah menjadi warna yang sering dihindari, walaupun sebenarnya warna putih bisa secara otomatis menuntut kita untuk berperilaku bersih.

Lantas, apa untungnya mengaplikasikan warna putih? Kita tahu, putih identik dengan kesan bersih dan lapang. Tak pelak, setiap orang yang melihat atau berada di dalam ruang tersebut merasakan kesan lega dan bersih.

“Hal itu dikarenakan putih memiliki asosiasi pada ‘kebersihan’ dan kesucian juga terang, sehingga berpengaruh terhadap orang yang melihatnya sebagai konsep ruang yang tampak ‘bersih’ sekaligus lapang,” kata arsitek Probo Hindarto.

Netral dan fleksibel adalah keunggulan lain warna putih. Artinya, bila Anda ingin memadukan putih dengan warna lain, tentu akan lebih mudah karena sifatnya yang netral itu.

Kendati demikian, warna putih juga memiliki kelemahan, yakni konsepnya yang dingin dan membosankan. Untuk itu, penghuni rumah harus pintar mengaplikasikannya, terkhusus di area dapur.

Menurut arsitek Yos Villys Yoenan, dapur justru biasanya memakai warna terang. Karena itu, warna putih sangat bagus jika diterapkan di dapur. Hanya, memang jarang sekali orang mau dapurnya dibuat dominan putih. Kalaupun diaplikasikan, biasanya penerapannya dilakukan pada top table dan beberapa pintu perkakas atas saja.

“Padahal menurut saya, warna putih bagus bila diterapkan di dapur. Dengan begitu, image bersih akan melekat dan secara otomatis semua peralatan yang tertata rapi di sana akan mengikuti image tersebut,” ujar Yos.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mengaplikasikan putih. Yang pertama, perhatikan kebiasaan Anda sebagai pemilik rumah. Bila Anda memiliki kebiasaan kurang rapi, sebaiknya hindari penerapan warna putih pada bahan furnitur yang sulit dibersihkan. Sebab, jika memaksa mengaplikasikannya, ruang malah akan tampak kotor.

Sebagai cara alternatif, Anda dapat mengaplikasikannya pada bagian dinding atau bisa juga dengan memasang keramik dinding yang punya warna dasar putih. Jadi, walaupun terkena cipratan noda, dinding tetap mudah dibersihkan.

“Selain itu, aplikasi putih juga dapat dilakukan pada top table yang terbuat dari solid surface karena masih mudah dibersihkan. Asalkan jangan memakai marmer atau granit putih, karena di dapur kotor sering kali noda meresap ke dalamnya,” saran Yos.

Guna memaksimalkan warna putih agar tampil lebih menarik, maka kontraskan dia dengan warna berat.

“Putih adalah warna netral, jadi tidak bakal melemahkan warna lain. Namun, Anda juga bisa memperindahnya dengan warna krem sehingga warnanya sepadan atau soft atau juga bisa kontras sekalian dengan warna hitam,” ungkap Yos.

Selain itu, pertimbangkan pula apakah warna putih tersebut dapat dicampur dengan sedikit warna lain agar tidak monoton dan membosankan. Caranya, gunakan sedikit campuran warna yang bersifat bisa memberikan kesan menarik pada warna putih. Salah satunya dengan memperhatikan jenis perabot atau furnitur yang digunakan.

Khusus soal pencahayaan yang cocok, Yos mengatakan, ruang yang dominan putih bisa menggunakan cahaya berwarna putih atau kuning karena warna putih masih bisa terlihat menarik baik dengan skema cahaya putih ataupun kuning.

“Jadi menurut saya, pencahayaan apa pun di ruang serbaputih tetap sah-sah saja. Tergantung kenyamanan penggunanya,” imbuh dia.

Namun, pencahayaan jangan hanya mengandalkan lampu di atas plafon karena tanpa disadari bayangan Anda bisa menutupi lampu. Kalau sudah begitu, kegiatan memasak pun akan terganggu. Untuk itu, gunakanlah lampu tambahan di tempat-tempat yang tepat. Letakkanlah lampu di bagian bawah belakang ktchen set.


Sumber : www.lifestyle.okezone.com/dapur-putih-kenapa-tidak
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar