Senin, 11 April 2011

2011, penjualan properti berpotensi tumbuh hingga 15%



            JAKARTA. Menguatnya daya beli konsumen, mendorong peningkatan permintaan properti. Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur juga meningkat didukung dengan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang stabil dan membuat pertumbuhan pasar perumahan, apartemen dan perkantoran pada tahun 2011 bisa mencapai 10%-15%.

Panangian memprediksi, kredit properti bakal tumbuh 15%-18%. Sementara itu, Panangian melihat harga tanah akan terus naik dengan rata-rata kenaikan sebesar 10%-15%. Harga tanah yang menanjak membuat harga-harga properti juga ikut melambung mulai dari 7% sampai 20%.

Menurut Panangian, pada tahun 2011, bisnis perumahan dan kondominium mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12%-15%, Ruko dan Apartemen menengah tumbuh 10%-15%, perkantoran dan hotel tumbuh 10%-12% dan ritel tumbuh 5%. "Kondisi pasar properti yang baik ini mendorong banyak investor masuk dan berbisnis di Indonesia," tambahnya.

Situasi ini juga didukung harga properti di Indonesia tidak turun, meskipun inflasi tinggi dan suku bunga naik. "Investasi properti di Indonesia itu high return, low risk," ujar Pananggian. Karena risiko yang rendah, sejumlah investor tidak segan-segan menanamkan uangnya di bisnis properti.

Berbisnis apartemen atau kondominium masih menjadi primadona khususnya di area kampus sangat strategis. Investasi di sektor kondominium capital rate-nya lebih tinggi dari sektor properti lain. Capitel Rate terendah untuk kondominium 7% dan tertinggi 12%, sementara capital gainnya, terendah 7% dan tertinggi 12 dan total returnya 14% terendah dan 24% tertinggi.

Untuk wilayah Jabodetabek, Depok menduduki peringkat pertama sebagai pilihan pembangunan apartemen di area kampus. Hal itu disebabkan terdapat tiga kampus besar di Depok seperti Universtias Indonesia, Gunadharma dan Universitas Pembangunan Nasional. Kemudian disusul oleh Salemba, Grogol dan Pulomas.

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, Depok akan mempercepat pembangunan infrastruktur. "Pada tahun 2012, kami akan membeli satu rangkaian Kereta Api (KA)," imbuhnya. Mahmudi mengatakan, pemerintah Depok telah menganggarkan dana untuk mewujudkan pembelian KA sebesar Rp 30 miliar- Rp 40 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Setali tiga uang, Direktur Perumahan dan Tanah PT Lippo Karawaci, Ivan Budiono mengatakan, pada awal kuartal III 2011, mereka akan membangun apartemen di Depok. "Rencananya apartemen ini memiliki antara 800 - 1000 unit, di atas mal Depok Town Square, " ujarnya. Ia mengatakan pembangunan ini akan menelan biaya sebesar Rp 150 miliar yang bersumber dari dana internal.



Sumber : www.industri.kontan.co.id/-penjualan-properti-berpotensi-tumbuh-hingga-15
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar