Rabu, 06 April 2011

Rumah yang Tak Mengungkung




Nur Hidayati. Ia ingin Indonesia menjadi seperti rumahnya. Ada beragam peran, tetapi tak terkungkung satu sama lain. Harapan itu tecermin di rumah Firmanzah (34), Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Rumah bagi Firmanzah adalah tempat menjadi diri sendiri, mengisi energi batin, sekaligus melepas penat. ”Rumah saya enggak luas, tetapi penuh kursi ya,” ujarnya mengawali perbincangan santai di rumahnya di kawasan Kelapa Dua, Depok.

Semua tamu yang berkunjung ke rumah dua lantai itu, ia beri keleluasaan duduk di mana saja. Begitu memasuki rumah, hampir semua pemandangan lantai satu memang seolah menyambut dan menyajikan pilihan bagi tamunya untuk mencari posisi duduk paling nyaman.

Rumah ini dibeli Fiz—begitu ia biasa dipanggil—pada tahun 2007 segera setelah ia menikahi Ratna (28). Pada tahun 2010, setahun setelah menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UI, Fiz merenovasi rumah untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan yang berkembang. Kebutuhan itu tak lain adalah ruang diskusi yang ia rasa perlu makin luas.

Dari hari ke hari, Fiz makin banyak kedatangan tamu, terutama mahasiswa dan akademisi yang datang untuk berdiskusi. ”Sebenarnya saya ingin seluruh lantai satu ini jadi ruang diskusi, ruang-ruang pribadi pindah semua ke lantai dua. Tetapi, mampunya baru renovasi terbatas, jadinya begini,” ujar Fiz.

Renovasi terbatas dilakukan dengan menyulap kolam ikan yang semula ada di sudut rumah sebagai beranda dapur menjadi pojok diskusi. Di pojok itu, ditata empat kursi rotan dengan meja kecil. Koleksi ornamen keramik bergaya Belanda dipadukan dengan cermin besar berbingkai ukiran Jawa terpasang di atasnya.

Pintu lipat yang semula memisahkan pojok itu dengan ruang tengah rumah dilepaskan sehingga menyatulah pojok diskusi ini dengan ruang tengah yang ditata unik. Di bagian utama lantai bawah ini terdapat dua kursi tamu mengapit meja telepon di samping pintu masuk, sofa, dan TV layar datar menandai peran ruang santai, juga ada meja dan kursi makan. Semua ditata tak bersekat. Dapur dan ruang kerja Firmanzah pun menyambung ke ruang tengah tanpa pintu.

”Di bangunan aslinya, ruang kerja ini sebenarnya ruang tamu,” katanya. Itulah kenapa juga ada pintu masuk pada ruangan yang kini diisi meja kerja besar ini.
Menurut Fiz, sekarang tak jelas lagi mana pintu masuk utama atau mana bagian depan dan bagian samping rumah. Dua pintu masuk ke rumah dibuat sama, berdaun ganda.
”Terserah tamu mau masuk ke rumah lewat mana. Langsung ke ruang kerja saya atau ke bagian tengah,” ujarnya.

Begitu ada tamu lain datang dan ingin bergabung dalam diskusi yang sudah berlangsung, kursi-kursi rotan dari sudut rumah bisa ditarik ke situ atau obrolan pindah ke pojok diskusi atau pindah ke sofa depan TV. ”Bisa juga ngobrol sambil makan di meja makan,” ujar Fiz.

Indonesia Soal keterbukaan tata ruang itu, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, ini mengumpamakan Indonesia yang ia harap seperti rumahnya. ”Indonesia mestinya seperti ruang ini, ada peran ruang tamu, ruang makan, tempat masak, tetapi peran-peran itu jangan membuat kita terkungkung. Indonesia perlu kita buat feels like home,” ujarnya.

Satu-satunya ruang privat di lantai satu hanyalah kamar tidur utama. ”Ada yang menyarankan kamar saya dipindah saja ke atas. Jadi, seluruh lantai satu dibuat los untuk tempat diskusi. Tetapi, uangnya enggak ada,” ujarnya.

Begitu pun, Firmanzah sudah merasa nyaman dengan rumahnya. Satu-satunya harapan yang belum kesampaian dengan rumah itu hanyalah menambah ruang khusus perpustakaan di lantai atas.
Saat ini, rak buku besar ditempatkannya di ruang tengah lantai atas. Di situ juga ada sofa dan televisi. Ruang tengah di lantai atas ini langsung menyambung ke balkon lantai dua yang menyuguhkan pemandangan lembah di depan rumah.

Fiz mengingat, ketika pertama kali rumah itu ia beli, lembah di depannya masih rimbun oleh kebun sayur dan sawah. ”Kalau kami mau belanja sayur bisa langsung dari kebunnya di situ,” katanya. Namun, pengembangan perumahan kini sudah merambah lembah itu.


Sumber : http://properti.kompas.com/index.php/read/2011/04/06/07180733/Rumah.yang.Tak.Mengungkung
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar