Jumat, 08 April 2011

Rusunawa Tengah Kota untuk Revitalisasi


Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meresmikan Rusunawa di Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat 

        Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Triwisaksana, mengungkapkan masih banyaknya permukiman kumuh di Jakarta sebenarnya bisa dialihkan dengan membangun rumah susun sewa (rusunawa) di pusat kota. Dengan pengalihan ini, daerah kumuh pun dapat direvilatisasi dengan kualitas hidup yang lebih baik.


"Rusunawa itu dibangun di pusat-pusat kota sangat penting sehingga ada revitalisasi pada permukiman kumuh," ujar Sani, sapaan akrab Triwisaksana, Jumat (8/4/2011), di Gedung DPRD DKI.

Dengan pembangunan rusunawa di pusat kota itu justru akan menambah ruang terbuka hijau. Karena di tiap rusun itu akan dibangun fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) seperti taman hingga perpustakaan.
"Kualitas hidup masyarakat akan meningkat karena wilayah yang tadinya kumuh jadi lebih tertata, kan?" ucap Sani.

Namun, hal itu justru tidak dilakukan Pemerintah Provinsi DKI. Pemprov cenderung lebih memilih untuk membangun rumah susun di daerah pinggir Jakarta yang jauh dari tempat tinggal semula warga. Alhasil, banyak rusunawa tidak laku.

"Lokasinya yang sekarang jauh dari tempat asalnya, jelas warga permukiman padat itu enggak mau dipindah karena jauh, tidak ada akses transportasi. Sampai sarana yang tidak memadai seperti air dan listrik," tutur Sani.

Karena itu, paradigma Pemprov DKI harusnya berubah dengan menyediakan rumah susun di tengah kota.
"Untuk membangun rusun di tengah kota Pemprov DKI harus gandeng pihak swasta dalam hal sosialisasi. Soal pembiayaan dan penyediaan lahan, Pemprov harus memberikan subisidi," ungkap Sani.

Menurut Cosmas Batubara, komisaris independen sejumlah pengembang properti dan Mantan Menteri Perumahan Rakyat era Soeharto mengungkapkan, yang paling mendesak dan perlu dilakukan di Jakarta saat ini adalah peremajaan kota atau urban renewal.

"Itu harus dilakukan di Jakarta. Kalau kita jalan dari Senen hingga St Carolus, di belakang jalan itu banyak permukiman padat. Mengapa misalnya tidak diremajakan saja dan dijadikan hunian rumah susun 4 lantai? Ini bisa menjawab masalah kelangkaan tanah di kota besar," katanya.

Apabila konsep itu bisa terwujud, wajah kota Jakarta akan lebih indah. Sehingga akan banyak ruang terbuka hijau dapat tersedia. Keuntungan lainnya, masyarakat tidak lagi dikhawatirkan dengan bencana banjir dan lahan parkir pun semakin banyak.

"Jika semua pihak jujur, rakyat pasti mau. Jadi masyarakat sekitar harus menempati rusun itu lebih dahulu, baru ditawarkan ke orang lain. Dan ini harus dilakukan dengan jujur. Jadi perlu kebijakan pemerintah daerah yang mantap dan kuat," tandasnya.

Sumber : www.megapolitan.kompas.com/Rusunawa.Tengah.Kota.untuk.Revitalisasi
Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar