Rabu, 23 November 2011

Beban Pajak Tinggi, Pertamina Lego Aset Properti




Jakarta - PT Pertamina (Persero) bakal menjual aset-aset propertinya yang tidak produktif untuk mengurangi beban pajak yang tinggi. Dalam setahun, Pertamina bisa membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 365 miliar atas aset-aset propertinya.

Hal ini disampaikan oleh Vice Presiden Corporate Communication Pertamina M. Harun kepada detikFinance, Rabu (23/11/2011).

"Memang kita ada kerjasama PPA (Perusahaan Pengelola Aset) untuk menjual aset-aset yang non core bussines (bisnis inti) dan kurang produktif. Kita harapkan aset yang kurang produktif kita optimalkan," jelas Harun.

Jadi, nantinya aset-aset tersebut akan dijual oleh Pertamina melalui PPA, khususnya untuk aset-aset yang tidak produktif dan malah menambah beban kepada Pertamina.

"Per tahun kita bayar pajak Rp 365 miliar. Itu beban pajak untuk seluruh aset kita baik yang produktif maupun non produktif. Jadi sudah termasuk beban pajak untuk kilang, depot-depot dan seluruhnya," kata Harun.

Oleh karena itu, daripada hanya menjadi beban usaha, Pertamina ingin menjual aset-asetnya yang non produktif yang mayoritas berupa wisma-wisma di seluruh Indonesia.

"Aset-aset non produktif ini kebanyakan berupa tanah dan wisma yang ada di beberapa daerah. Jadi lewat PPA kita tawarkan ke semua pihak yang tertarik, dan kita sudah melakukan langkah ini sejak lama," tukasnya.

Menurut data Kementerian BUMN aset Pertamina yang dilelang Desember yaitu:
  • Properti di Cipinang Cempedak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 1,6 miliar
  • Wisma Cisarua Bogor dengan NJOP Rp 7,3 miliar.
  • Lantas Wisma Rantau Cipanas Rp 7,3 miliar
  • Wisma Brandan Rp 1,5 miliar
  • Wisma Tiga Ilir Palembang Rp 4,6 miliar.
  • Lapangan Tenis Imam Bonjol, Medan Rp 6,7 miliar
  • Wisma S. Parman Semarang Rp 28 miliar
  • Wisma Cibogo Rp 10 miliar


Sumber : www.finance.detik.com/beban-pajak-tinggi-pertamina-lego-aset-properti

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar