Rabu, 30 November 2011

Tak Lagi Cantik,Rumah Itu Kini Porak-Poranda


 


Sebelum akhirnya ditelantarkan dan dibongkar, sudah banyak warga yang mengagumi keindahan suatu rumah tua di dekat persimpangan Jalan Teuku Cik Ditiro dan Jalan Ki Mangun Sarkoro, Menteng, Jakarta Pusat.  Tak heran tempat itu berjuluk Rumah Cantik, sebelum akhirnya dihancurkan pemilik baru.

Keasrian taman dan keindahan arsitektur rumah bergaya Belanda ini dipuji, bahkan seringkali dijadikan lokasi syuting berbagai iklan, film dan sinetron. Tak sedikit pengguna jalan yang mengambil waktu sejenak untuk berfoto atau sekedar menikmati keindahannya.

Rumah yang dibangun pada 1932 ini pernah mendapat berbagai penghargaan seperti "Merawat Rumah Tua dengan Bagus" pada masa Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirdja yang menjabat pada periode 1992-1997.

Sayangnya, sejak beberapa bulan belakangan, kondisi rumah cantik ini berubah drastis. Bunga dan tanaman indah yang menjadi pesona kini telah menjadi gersang, bangunan khas Belanda tersebut sebagian telah dirubuhkan, dan atap rumahnya hanya tinggal kerangka. Pagar cat putih nan indah kini telah ditutup pelat besi dan seng.

Menurut salah satu pedagang yang berjualan di sekitar rumah ini, perubahan yang terjadi sejak pergantian pemilik. Mantan pemilik yang merawatnya, Sari Shudiono, berusaha menjualnya melalui salah satu broker properti sejak tahun 2008. Alasannya, Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dibayar cukup tinggi, yakni mencapai Rp16 juta.

Malah, menurut kabar, rumah ini berhasil dibeli salah satu figur politik partai besar di Indonesia akhir tahun lalu, tetapi rumah ini tetap tak terawat. Padahal rumah dengan luas sekitar 350 meter persegi ini termasuk bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan. Saat ini rumah ini terlihat sepi dan suram.

Menurut Cak Ipul, pedagang Soto yang kerap berjualan tepat di samping rumah cantik ini, ada seorang tunawisma yang tinggal disana. Cak Ipul yang ikut menjaga rumah ini membiarkan nenek berusia 70 tahun itu menempati rumah ini.

"Dia sebatang kara, jadi dibiarkan tinggal disini," kata Cak Ipul kepada VIVAnews.com, Rabu 30 November 2011.

Numpang Tidur

Cak Ipul pun mengisahkan, hingga saat ini tukang kebun rumah cantik ini pun masih sering mengunjungi rumah ini. "Namanya Pak Sadri, kalau malam suka datang kesini, masih suka numpang tidur sini," ucapnya.

Ipul sendiri mengaku tak berani ke rumah ini bila malam hari. Menurut dia, banyak warga yang takut dan pernah mengalami hal-hal aneh disini. "Lima bulan lalu ada 17 siswa yang berfoto kenang-kenangan di rumah ini, padahal waktu itu belum dirubuhkan seperti ini, tapi memang sudah lama kosong. Waktu foto-foto itu mereka semua kesurupan," tuturnya.

Meski begitu, menurut pantauan VIVAnews.com, bagian belakang rumah cantik ini masih berbentuk dan tiga ruangan yang terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi berukuran kecil masih tersisa.

Ada satu magic jar, peralatan masak dan bumbu-bumbu masakan di salah satu ruangan. Tampak beberapa pakaian yang digantung di salah satu sudut. Ada pula kitab suci Al Quran, dan perlengkapan ibadah di sudut lainnya.

Sementara itu, Cak Ipul menuturkan, kunci gembok rumah ini dipegang oleh seorang pedagang warung rokok yang akrab dipanggil Pakde.

"Mungkin Pakde kenal dengan pemiliknya. Tapi sekarang dia sedang pulang kampung, jadi kunci saya yang pegang. Nenek itu juga pegang satu kunci lagi," tandasnya.



Sumber : www.metro.vivanews.com/kisah-rumah-cantik-menteng--nenek---kesurupan

Cari rumah..?? Propertykita Lebih banyak pilihanya...!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar