Kamis, 23 Juni 2011

Pasar Properti di Jabodetabek Cenderung Oligopoli







Jakarta - Pasar properti di kawasan Jabodetabek memiliki pasar yang cenderung oligopoli. Hal ini ditandai adanya beberapa perusahaan pengembang menguasai pasar tersebut.

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika mengungkapkan sebanyak 72% lahan properti di Jabodetabek sudah dikuasai oleh beberapa perusahaan pengembang atau sekitar 42.000 hektar.

"Itu 72% dari total lahan properti, kalau dari teori ekonomi itu sudah jadi lahan oligopoli," katanya pada acara Dialog bertajuk politik uang dalam proyek infrastruktur dan properti di Kampus Atmajaya, Jakarta, Rabu (22/6/2011).

Menurut Erani, apabila oligopoli memang benar terjadi di pasar properti di Indonesia, maka telah terjadi kesepakatan-kesepakatan yang hanya akan menguntungkan kalangan pengembang tertentu saja. Salah satunya adalah pengembang dapat menentukan harga untuk para konsumennya tanpa perlu melihat permintaan pasar.

"Karena kalau jadi oligopoli mudah sekali untuk membikin kesepakatan. Misalnya, untuk perumahan tipe segini dengan harga sekian," ujarnya.

Dampak yang akan terjadi, lanjut Erani, apabila terus-menerus seperti ini adalah konsumen akan merasa dirugikan. Konsumen tidak bisa ikut menentukan harga dan konsumen pun tidak bisa lagi berpindah ke pengembang lain karena mereka sebenarnya pemain yang sama.

"Konsumen harus membayar lebih mahal untuk sesuatu yang sepertinya lebih rendah. Sehingga yang terbentuk di pasar bukan lagi mekanisme pasar, tapi sudah merupakan kondesi anarki," tegasnya.

Solusi yang diberikan Erani untuk masalah ini seharusnya ada tindakan dari pemerintah untuk memutus rantai pasar ini dengan membeli kepemilikan dari pengembang tersebut. Pemerintah bisa menjadi pemain dalam properti dan memberikan harga yang sesuai dengan mekanisme pasar.

"Kalau menurut saya, memecah perusahaan, itu harus dibeli oleh publik. Perusahaan itu tidak boleh dibeli oleh pemilik lamanya. Misalnya Agung Podomoro dipecah jadi 2 perusahaan yang 1 dimiliki oleh pemerintah," paparnya.

Sumber : www.finance.detik.com/pasar-properti-di-jabodetabek-cenderung-oligopoli

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar