Selasa, 21 Juni 2011

Properti Kota-kota di Dunia Incaran Orang Indonesia





Jakarta - Minat para investor Indonesia membeli produk-produk properti di luar negeri cukup tinggi. Tercatat beberapa negara di dunia yang produk propertinya banyak diburu orang Indonesia seperti Singapura, AS, Australia, Malaysia dan lain-lain.

Presiden Federation Internationals des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers (FIABCI) Asia Pasifik Teguh Satria mengatakan, kota-kota itu antara lain Singapura, Perth, Sydney, Melbourne (Australia), California dan Los Angeles (AS) dan Kuala Lumpur (Malaysia).

Umumnya jenis properti yang dibeli orang-orang Indonesia adalah apartemen untuk kepentingan investasi dan menyediakan hunian bagi anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.

"Seperti Singapura, Australia, California dan Los Angeles dan KL Malaysia itu yang paling banyak dibeli orang Indonesia," katanya kepada detikFinance, Selasa (21/6/2011).

Teguh mengatakan Singapura menempati posisi tertinggi karena sangat dekat dengan Indonesia. Kemudian disusul kota-kota di Australia seperti Perth, Melbourne dan Sydney.

"Australia paling dekat juga, Perth banyak orang Indonesia, selain Melbourne dan Sydney. Properti di Perth banyak dibeli karena lebih murah," jelasnya.

Khusus kota California, di kota ini banyak juga orang Indonesia yang membeli properti karena banyak yang bersekolah di California. Selain orang Indonesia, banyak warga negara lain seperti Jepang, Korea dan China. "California dekat dengan Asia Timur," katanya.

Teguh mencatat saat ini sudah ada tren kota Kuala Lumpur Malaysia menjadi incaran orang Indonesia membeli properti di sana.

"Memang tak sebanyak seperti di Singapura, suasananya tak membuat banyak happy. Justru yang paling banyak di Kuala Lumpur adalah middle east (Timur Tengah)," jelasnya.

Ia menjelaskan, jika setiap tahunnya ada pembelian properti orang Indonesia di luar negeri hingga 1.000 unit apartemen maka jika harga rata-rata unit apartemen mencapai US$ 2 juta maka setidaknya ada uang US$ 2 miliar per tahun yang terbuang ke luar negeri.

Sayangnya, kata Teguh, kebijakan pemerintah Indonesia masih menutup diri terhadap kepemilikan properti asing. Seharusnya dalam RUU Rumah Susun yang sedang digodok masalah ini bisa dimatangkan meski dalam UU Perumahan dan Permukiman masalah kepemilikan properti oleh orang asing masih terbuka.

"Kalau kita membuka diri, kita bisa menjual bisa 10.000 unit per tahun (untuk orang asing), kalau harga jual US$ 1 juta bisa jual US$ 10 miliar," katanya.


Sumber :  www.detikfinance.com/properti-kota-kota-di-dunia-incaran-orang-indonesia

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar